Sumber :
- uic.edu
VIVAnews
- Penelitian baru di Australia menemukan perbedaan produksi air di Mars dengan di bumi. Air mineral di Mars kemungkinan besar berasal dari mikroba yang hidup di sana.
Dikutip melalui
BBC
, Rabu 28 Mei 2014, penemuan baru yang ditulis dalam jurnal Geology itu mengindikasikan mineral yang bisa ditemukan di Bumi dan Mars ini bisa diciptakan dalam kondisi panas, di sungai vulkanik yang memiliki kandungan alkalin tinggi, atau melalui mineralisasi dalam mikroba hidup.
Menurut Burne, NASA berhasil mendeteksi adanya tambang stevensite di Mars. Stevensite ini diketahui berhubungan dengan spherulites (sebuah lingkungan kecil dari mahluk yang tidak diketahui).
Baru-baru ini Burne meneliti serangkaian karang yang berdiri di perairan Danau Clifton, sebelah selatan Perth. "Danau itu bukan hanya danau vulkanik yang masih mendidih, tetapi lebih mirip Taman Surga. Sebuah lokasi yang sangat indah lengkap dengan air sejernih kristal dan pH netral," ujar Burne.
Burne dan tim peneliti lainnya menemukan adanya sejumlah besar tambang mineral di danau tersebut. "Mineral ini tersimpan dan terakumulasi sejak 2.000 tahun lalu di dalam struktur karang yang kaku, yang telah kami beri nama Microbialites. Mirip dengan beberapa struktur tua yang terbentuk oleh alam," ujar Burne. Microbialites merupakan bukti kehidupan bumi dalam skala besar.
"Mereka menemukan bagaimana organisma mikroskopis mampu bergabung bersama untuk membangun karang berstruktur besar yang kadang-kadang ukurannya melebihi terumbu karang yang ada saat ini," papar Burne.
Sebelumnya, para ilmuwan percaya jika microbialites dibuat dari kalsium karbonat. Namun, setelah temuan ini, ternyata kalsium karbonat hanya sebagian kecil senyawa yang terbentuk di kemudian hari. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Burne, NASA berhasil mendeteksi adanya tambang stevensite di Mars. Stevensite ini diketahui berhubungan dengan spherulites (sebuah lingkungan kecil dari mahluk yang tidak diketahui).