VIVAnews - Sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Inisiatif Merawat Demokrasi menyatakan keprihatinannya terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum legislatif yang baru berlangsung beberapa waktu lalu. Partai politik saat ini juga dinilai hanya menunjukan praktik politik dagang sapi dibandingkan sebagai instrumen yang memberikan pendidikan politik pada masyarakat.
"Tidak ada perbaikan pada keberpihakan pada kerakyatan," ujar Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution dalam sambutannya sebelum pembacaan pernyataan IMD di Hotel Niko, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu, 2 Mei 2009.
Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 15 tokoh nasional hadir diantaranya Adnan Buyung Nasution, Franz-Magnis Suseno, Ahmad Syafii Maarif, Goenawan Mohamad, Satjipto Rahardjo, Rahman Tolleng, Sudjana Syapei, Siti Musda Mulia, Nano Anwar Makarim, August Parengkuan, M Sobari, Rocky Gerung, Robertus Robert, Deddy Julianto, Syafei Anwar. Selain itu, pernyataan sikap juga melibatkan Jacob Oetama, Ichlasu Amal, dan Faisal Basri.
Dalam pernyataan sikapnya, IMD mencatat adanya kekuatan yang bisa dibanggakan dalam tumbuh bangsa Indonesia. Hal itu terlihat dari sebagian rakyat yang mempunyai kepercayaan besar terhadap demokrasi, perbaikan yang dicapai dalam amandemen konstitusi cukup mendukung pelembagaan demokrasi. Pemilu yang dilaksanakan sejak reformasi ditandai perasaan bebas dan relatif tidak ternodai olek kekerasan, serta pemilih telah menunjukan kearifan dalam menentukkan pilihan sehingga tidak tergoda oleh fanatisme agama dan kesukuan.
Kendati demikian, IMD memandang pemilu masih memiliki daftar panjang kelemahan. Pertama, tidak becusnya penyelenggaraan Pemilu khususnya dalam hal penyususan daftar pemilih tetap. Kedua, tidak konsistenya aturan dan keputusan hukum dalam Pemilu yang dipicu keputusan Mahkamah Konstitusi tentang penerapan suara terbanyak. Ketiga, merosotnya kehidupan politik menjadi medan jual-beli terutama karena biaya kampanye sudah berlebihan tingginya.
IMD juga prihatin merajarelanya partai-partai yang didirikan tanpa agenda yang jelas yang hanya untuk menjunjung seorang tokoh. Kelima, semua itu mengakibatkan lemahnya kehidupan kepartaian yang sebenarnya diperlukan untuk menopang dan merawat demokrasi.
Keenam, kecenderungan elit politik untuk membentuk koalisi yang buta program kebijakan, seakan-akan persoalan republik ini hanya persoalan partai. Ketujuh, gerak pembentukan koalisai dalam pemerintahan yang ingin merangkul semua pihak, menyebabkan timbulnya kartel yang pada gilirannya meniadakan kemampuan mengontgrol dan menuntun pertanggungjawaban.
Untuk itu IMD mengusulkan beberapa hal untuk memperbaiki dan merawat demokrasi Indonesia:
Pertama : merancang kembali hubungan institusional ketatanegaraan.
Kedua : memperkuat sistem kepartaiaan dan memperbaiki mutu partai.
Ketiga : membuka kesempatan bagi organisasi sosial dii luar Parpol untuk bekerja merawat demokrasi dan kesejahteraan.
Keempat : menyerukan kepada semua pihak terutama pemerintah yang terpilih untuk meneguhkan komitmen kepada kebhineka-tunggal-ekaan dengan dasar pancasila.
Kelima : menyerukan Parpol untuk berhenti melayani pemimpin-pemimpin mereka dan mencurahkan perhatian terhadap program untuk memerangi kemiskinan
Keenam : menganjurkan pemerintah dan DPR yang terpilih nanti melaksanakan secara bersungguh-sungguh reformasi birokrasi dan memerangi korupsi.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Itera Berikan Pelatihan Water Rescue Dalam Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana
Lampung
11 menit lalu
Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Itera, mengadak
Pemerintah Pusat Instruksi Seluruh Pemda Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan
Bandung
12 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 berhasil mencetak sejarah pada Piala Asia U-23 tahun ini. Skuad Garuda Muda berhasil tembus ke semifinal pada ajang piala paling bergengsi di Benua
Pendaftar anggota PPK yang lolos seleksi administrasi akan mengikuti seleksi tertulis tanggal 6-8 Mei 2024 dan hasilnya nanti akan diumumkan pada 9-10 Mei 2024.
Lokasi nobar semifinal Piala Asia U23 di sejumlah tempat di Banten. Masyarakat Indonesia diprediksi bakal memadati lokasi nobar semifinal Piala Asia U23.
Selengkapnya
Isu Terkini