BPPT: Ekspor Energi Perlu Dikaji Ulang

Unggul Priyanto
Sumber :
  • Agus Tri Haryanto/VIVAnews
VIVAnews
Muncul Banyak Versi Formasi Kabinet Prabowo, Gerindra: Semua Itu Mungkin Aspirasi
- Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Unggul Priyanto, mengungkapan perlu adanya pengkajian soal permasalahan cadangan energi di masa depan. Energi memiliki peran vital sebagai unsur ketahanan nasional.

Artis Rio Reifan Ditangkap Lagi Gegara Narkoba!

"Upaya-upaya seperti diversifikasi energi, penambahan kilang minyak, maupun investasi untuk eksplorasi dan eksploitasi mutlak diperlukan," ujarnya, saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa 30 September 2013.
Pemda dan Polres Purworejo Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan di Alun-alun


Dia menjelaskan, kebijakan ekspor gas dan batu bara perlu ditinjau ulang, dalam rangka mengamankan cadangan energi domestik di masa depan. "Bila batu bara dilepas (diekspor), batu bara di Indonesia akan habis di 2034. Jadi, tak perlu menunggu puluhan tahun lagi," ungkapnya.


Berdasarkan konsep kemaritiman yang diusung Presiden terpilih yakni Joko Widodo perlu didukung adanya ketersedian energi nasional.


Melihat konsep tersebut, kata Unggul, menuntut pengelolaan energi yang tepat dan cermat mulai dari penyediaan, pemanfaatan, serta pengusahaannya yang dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, rasional, optimal, dan terencana.


"Secara umum, ada dua permasalahan untuk dipertimbangkan, yaitu upaya Indonesia untuk lepas dari perangkap negara berpendapatan menengah, atau
middle income trap
dan upaya mengurangi beban subsidi energi khususnya subsidi BBM," jelasnya.


Diketahui masalah
middle income trap
sering terjangkiti kepada negara yang sedang berkembang untuk meningkatkan pendapatan per kapitanya, dari sebelumnya negara berpendapatan menengah menjadi negara yang mempunyai pendapatan tinggi.


Menurut hasil riset Bank Dunia, batas antara negara yang mempunyai penghasilan menengah dan tinggi sekitar US$12,616 per kapita. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya