Wall Street Bervariasi, Bursa Saham Asia Dibuka Melemah

Pialang sedang mengamati pergerakan saham di Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Bojan Hodak Punya Tradisi Juara, Lanjut di Persib Bandung?
- Pasar saham utama Asia dibuka lebih rendah pada transaksi awal Selasa, 28 Oktober 2014. Hal ini dipengaruhi sentimen negatif dari indeks saham acuan Wall Street yang ditutup fluktuatif.

Top Trending: Provinsi dengan Jalan Rusak Terbanyak hingga Pria di Manado Jadi Polisi Gadungan

Dilansir
Ukraina Tolak 100 Tank Leopard Eks Jerman: Tak Bisa Menembak-Rem Blong
CNBC, pasar saham tertekan oleh penurunan harga minyak mentah. Selain itu, investor lebih bersikap hati-hati jelang pertemuan Federal Reserve.


Harga minyak mentah Amerika Serikat turun kembali ke level US$80 per barel di perdagangan Asia. Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini turun 0,2 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini sebelumnya menguat dalam pada dua hari perdagangan berturut-turut.

Data ekonomi yang dirilis sebelum pasar dibuka, yakni data penjualan ritel pada September naik dengan laju tercepat sejak Maret, ternyata tidak mampu menjadi sentimen postif bagi pasar.

Saham produsen kamera Canon tergelincir 3 persen setelah merilis laba kuartal III yang melemah.

Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,5 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini mundur setelah mencapai level tertinggi pada perdagangan Senin.

Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak turun 0,3 persen persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini semakin memperlebar kerugian.

Sentimen negatif yang menekan pasar, adalah data tingkat kepercayaan konsumen pada Oktober yang jatuh ke level terendah dalam tiga bulan.

Saham Samsung Heavy Industries dan Samsung Engineering turun lebih dari 1 persen. Sebelumnya kedua saham perusahaan itu bergerak rally setelah pemegang saham menyetujui merger kedua perusahaan besar itu.
Ilustrasi warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara di Pemilu

KPU: Penonaktifan NIK Tak Berpengaruh ke DPT Pilgub Jakarta

KPU DKI Jakarta menilai penonaktifan nomor induk kependudukan (NIK) oleh Dukcapil DKI Jakarta tidak berpengaruh ke jumlah DPT

img_title
VIVA.co.id
26 Mei 2024