Pelaku UKM: BBM Naik, Bahan Baku Kerajinan Tangan Ganti Harga

Pengrajin Batu Relief
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Kuartal I-2024, Laba Bersih Energi Mega Persada Naik Jadi US$17,6 Juta
- Nilai rupiah yang terus melemah memang menjadi berkah bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang menjual produknya ke luar negeri.

Susunan Pemain Indonesia Vs Jepang di Uber Cup, Gregoria Mariska Lawan Akane Yamaguchi

Namun, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah yang akan segera diterapkan pada tahun ini, jelas akan memukul sektor UKM, khususnya kerajinan tangan yang ada di Kabupaten Bantul, DIY.
Sarwendah Blak-blakan Soal Sakit yang Diidap Hingga Harus Operasi


Jumakir, salah satu pengrajin kerajinan tangan di sentra
handicraft
Kasongan mengaku, kenaikan harga BBM sebesar Rp2 - 3 ribu per liternya dipastikan berdampak biaya produksi yang meningkat tajam, bahkan bahan baku bisa ganti harga.


"Bahan baku tidak hanya naik harganya, namun ganti harga," kata Jumakir, Jumat, 31 Oktober 2014.


Menurutnya, dampak BBM tidak semata berpengaruh dalam sektor transportasi semata, tetapi dampak ke sektor lain juga terasa, seperti adanya tuntutan kenaikan gaji karyawan.


"Padahal, belum tentu harga produk yang kami jual mengalami kenaikan, karena kami terikat kontrak dengan pembeli," ungkapnya.


Lebih jauh, Jumakir berharap, adanya program dari pemerintah atas kenaikan harga, seperti program perlindungan kepada UMK yang nantinya akan
kolaps
jika BBM naik, hingga jaminan sosial bagi para buruh yang bekerja di sektor kerajinan tangan.


"Memang selama ini subsidi BBM banyak yang salah sasaran dan hanya dinikmati oleh orang yang mampu, sedangkan orang tidak mampu justru semakin terpinggirkan," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya