Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Nilai rupiah yang terus melemah memang menjadi berkah bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang menjual produknya ke luar negeri.
Namun, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah yang akan segera diterapkan pada tahun ini, jelas akan memukul sektor UKM, khususnya kerajinan tangan yang ada di Kabupaten Bantul, DIY.
Baca Juga :
Terpopuler: Putri Zulkifli Hasan - Verrell Bramasta Go Public, Anwar Fuady Jatuh Cinta Lagi
Menurutnya, dampak BBM tidak semata berpengaruh dalam sektor transportasi semata, tetapi dampak ke sektor lain juga terasa, seperti adanya tuntutan kenaikan gaji karyawan.
"Padahal, belum tentu harga produk yang kami jual mengalami kenaikan, karena kami terikat kontrak dengan pembeli," ungkapnya.
Lebih jauh, Jumakir berharap, adanya program dari pemerintah atas kenaikan harga, seperti program perlindungan kepada UMK yang nantinya akan
kolaps
jika BBM naik, hingga jaminan sosial bagi para buruh yang bekerja di sektor kerajinan tangan.
"Memang selama ini subsidi BBM banyak yang salah sasaran dan hanya dinikmati oleh orang yang mampu, sedangkan orang tidak mampu justru semakin terpinggirkan," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, dampak BBM tidak semata berpengaruh dalam sektor transportasi semata, tetapi dampak ke sektor lain juga terasa, seperti adanya tuntutan kenaikan gaji karyawan.