Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Nilai rupiah yang terus melemah memang menjadi berkah bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang menjual produknya ke luar negeri.
Namun, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah yang akan segera diterapkan pada tahun ini, jelas akan memukul sektor UKM, khususnya kerajinan tangan yang ada di Kabupaten Bantul, DIY.
Jumakir, salah satu pengrajin kerajinan tangan di sentra
handicraft
Kasongan mengaku, kenaikan harga BBM sebesar Rp2 - 3 ribu per liternya dipastikan berdampak biaya produksi yang meningkat tajam, bahkan bahan baku bisa ganti harga.
"Bahan baku tidak hanya naik harganya, namun ganti harga," kata Jumakir, Jumat, 31 Oktober 2014.
Menurutnya, dampak BBM tidak semata berpengaruh dalam sektor transportasi semata, tetapi dampak ke sektor lain juga terasa, seperti adanya tuntutan kenaikan gaji karyawan.
"Padahal, belum tentu harga produk yang kami jual mengalami kenaikan, karena kami terikat kontrak dengan pembeli," ungkapnya.
Baca Juga :
Ini 3 Fitur Favorit Pengguna Galaxy AI
Baca Juga :
SIM Mati Hari Ini Tidak Perlu Bikin Baru
Chery Malaysia Recall 600 Unit Omoda 5 Buntut Viralnya As Roda Belakang Patah
Chery Malaysia akhirnya resmi melakukan recall atau penarikan kembali mobil Omoda 5 sebanyak 600 unit karena berpotensi bermasalah pada as roda. Buntut viral konsumennya.
VIVA.co.id
1 Mei 2024
Baca Juga :