Naiknya BBM Tak Pengaruhi Jumlah Kredit Macet Perusahaan Jasa Keuangan
Jumat, 21 November 2014 - 13:58 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews
- Angka kredit macet perusahaan jasa keuangan di Yogyakarta dan Jawa Tengah tergolong sangat rendah, yakni satu-dua persen dari ratusan ribu nasabah, meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi telah naik.
Suwanto,
Head of Region
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Jawa Tengah, mengatakan tingkat angka kredit yang rendah di kawasan DIY-Jateng ini mendorong perusahaan jasa keuangan berlomba-lomba untuk mendapatkan nasabah.
Baca Juga :
Stafsus Menkeu: Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah
Target tersebut, ungkapnya, di tengah para ekonom yang memperkirakan inflasi pada tahun depan melonjak hingga tujuh persen dan turunnya daya beli masyarakat.
"Pendapatan sebesar itu, terbanyak pada pembiayaan kredit sepeda motor yang mencapai 60 persen dan sisanya pembiayaan kredit mobil," jelasnya.
Dia menuturkan, pihaknya akan menggenjot berbagai program promosi untuk mengantisipasi naiknya kredit macet dan menambah jumlah nasabah. Bahkan, ada penawaran
rescheduling
cicilan utang.
"Ternyata, program tersebut efektif menekan angka kredit macet, ketika berbagai kebutuhan naik akibat BBM naik, sehingga nasabah kesulitan mengangsur cicilan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Suwanto mengatakan, meskipun suku bunga bank nanti diperkirakan naik, tetapi Adira tidak akan menaikkan suku bunga dan tetap berlaku kebijakan sesuai dengan perjanjian awal hingga cicilan lunas.
"Jadi, nasabah tak perlu khawatir cicilan akan tambah, karena suku bunga bank naik. Kami tetap seperti perjanjian awal mengajukan kredit," paparnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Target tersebut, ungkapnya, di tengah para ekonom yang memperkirakan inflasi pada tahun depan melonjak hingga tujuh persen dan turunnya daya beli masyarakat.