Sumber :
- Vivanews/Agus
VIVA.co.id -
Seiring pertumbuhan smartphone, aplikasi perangkat ponsel pintar Android akan turut melonjak. Namun, sayangnya aplikasi tersebut menjadi ladang untuk melakukan kejahatan dengan menyusupi virus jahat dan ancaman peretas.
Kejahatan siber pada aplikasi itu karena dilatarbelakangi semakin banyaknya penggunaan perangkat mobile untuk bekerja maupun sebagai hiburan. Hal tersebut menjadi kesempatan para pejahat siber untuk menjadikan pengguna gadget sebagai serangan utama mereka.
Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh perusahaan keamanan global, Trend Micro, mengungkapkan tingkat ancaman malware dan peretasan di perangkat Android, secara akumulatif diprediksikan akan meningkat hingga delapan juta serangan sepanjang tahun 2015. Angka serangan tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
"Aplikasi game yang rentan peretasan masih menjadi sasaran utama para kriminal dunia maya," ujar Terrence Tang, Senior Director Consumer Business APAC, Trend Micro, di Jakarta, Kamis, 12 Februari 2015.
Hal ini, Tang melanjutkan, karena gaya kehidupan modern, di mana penggunaan perangkat mobile tak pernah lepas dari tangan. Banyak hal menarik di dunia maya, baik untuk mengakses kebutuhan hiburan digital seperti mobile gaming, media sosial, mengakses data-data penting, bahkan untuk melakukan transaksi keuangan melalui aktivitas mobile banking.
"Setidaknya ada 19 ribu aplikasi Paypal palsu di Google PlayStore," kata dia.
Untuk mendukung terciptanya lingkungan yang aman dari serangan siber, Trend Micro melakukan kerjasama dengan enam pengembang permainan yaitu Toge Productions, Educa Studio, AMP Production, Mint Sphere, Arcane Factory, dan Sinergi Studio dalam Safe Gaming Alliance yang disepakati pada hari ini.
Baca Juga :
Teka-teki Rilis Ponsel Pintar Game Nintendo
Baca Juga :
VIDEO: Mengenal Sejarah Berdirinya ComicCon
Baca Juga :
Enam Game Terbaik Sepanjang Masa
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Baca juga: