Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- PT Pertamina Persero mengakui bahwa proposal rencana pengelolaan Blok Mahakam yang diajukan ke kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum lengkap. Ada beberapa hal yang masih harus dikaji ulang seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi global.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
SKK Migas Siapkan SK Alih Kelola Blok Mahakam
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Senin 23 Maret 2015, mengungkapkan pelemahan rupiah saat ini, dan bagaimana proyeksinya ke depan, menjadi salah satu data yang harus dilengkapi perseroan.
Baca Juga :
Bonus Tanda Tangan di Blok Mahakam Dipertanyakan
Hal lain yang harus dilengkapi menurutnya, bagaimana skenario gejolak harga minyak diperkirakan masih akan terus terjadi hingga akhir tahun ini.
"Jadi berkaitan dengan ekonomi makro, misalnya harga minyak dunia bisa rendah bisa tinggi, lalu seperti apa pertamina akan melengkapi proposalnya disitu," ujar Wianda.
Sebagai informasi, kontrak eksplorasi Total E&P Indonesie dan Inpex di blok tersebut akan habis pada 2017 mendatang. Pertamina kata dia, menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah, kapan masa transisi pengambil alihanan blok tersebut dimulai.
Pada masa itu, Wianda berharap, produksi Pertamina tidak turun. "Jadi bagaimana upaya agar proses produksi tetap berjalan dengan lancar, itu juga kita sertakan dalam proposal," lanjut dia. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jadi berkaitan dengan ekonomi makro, misalnya harga minyak dunia bisa rendah bisa tinggi, lalu seperti apa pertamina akan melengkapi proposalnya disitu," ujar Wianda.
