VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.40 WIB berada di kisaran level 10.700-11.000 per dolar Amerika Serikat (US$). Atau melemah tipis dibandingkan penutupan Jumat, 31 Oktober 2008, yang berada di kisaran 10.925-10.975/US$.
Sedangkan data Bloomberg pukul 16.40 WIB, Jumat, menunjukkan rupiah terpuruk di angka 11.012/US$ .
Menurut Bayu Fadjar Aini, dealer valas sebuah bank swasta papan atas di Jakarta, antisipasi pelaku pasar terhadap pengumuman data inflasi Oktober 2008 yang diperkirakan masih tinggi dari bulan sebelumnya menjadi sentimen negatif yang memengaruhi pergerakan rupiah awal pekan ini. "Tapi, rupiah masih bergerak aman. Apalagi, mestinya inflasi Oktober membaik. Sebab, harga komoditas sudah turun," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 3 November 2008.
Dia mengatakan, transaksi jual dan beli rupiah saat ini berada di level 10.800 hingga 11.000/US$. Sedangkan saat pembukaan pagi tadi, rupiah bergerak di kisaran 10.700-11.000/US$.
Namun, Bayu memperkirakan, mata uang lokal tersebut masih berfluktuasi hingga penutupan hari ini. Sebab, Pemilu AS yang akan menguatkan dolar AS dan ekspektasi pasar terhadap data inflasi Oktober menjadi sentimen negatif yang mengikuti pergerakan rupiah. "Hari ini rupiah akan bergerak di kisaran 10.700-11.300/US$," ujarnya.
Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 58,84 triliun dibandingkan posisi Jumat, Rp 66,58 triliun.
Namun, data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 62,24 triliun, atau meningkat dibandingkan akhir pekan di level Rp 50,39 triliun. Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun menjadi Rp 2 triliun dari Jumat sebesar Rp 3,2 triliun.
Indonesia Peringkat 1 Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia, Netizen: Enggak Heran
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan jumlah pemain judi online di Indonesia kini yang terbanyak!
