Sumber :
- VIVA.co.id/ANTARA FOTO
VIVA.co.id
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menentukan status hukum 7 orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan pada Selasa malam kemarin. Salah satu pihak yang diamankan dalam tangkap tangan tersebut adalah Anggota DPR Komisi Vll, Dewie Yasin Limpo.
Status hukum para pihak yang diamankan petugas KPK masih belum ditentukan. Hingga saat ini, mereka masih berstatus sebagai terperiksa. "Pasti akan segera ditentukan. Tunggu saja ya," kata Pelaksana harian Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati ketika dikonfirmasi, Rabu 21 Oktober 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Penunjukan Wiranto Jadi Menteri Dikecam
Baca Juga :
Wiranto Jelaskan Mengapa Hanura Dukung Ahok
Status hukum para pihak yang diamankan petugas KPK masih belum ditentukan. Hingga saat ini, mereka masih berstatus sebagai terperiksa. "Pasti akan segera ditentukan. Tunggu saja ya," kata Pelaksana harian Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati ketika dikonfirmasi, Rabu 21 Oktober 2015.
Baca Juga :
Hanura Resmi Dukung Ahok di Pilkada Jakarta 2017
Hingga saat ini, masih belum ada penjelasan lebih lanjut dari KPK terkait adanya rangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan kemarin.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Pimpinan KPK, lndriyanto Seno Adji membenarkan telah mengamankan setidaknya 7 orang dalam operasi tangkap tangan kemarin. Indriyanto tidak menampik jika salah satu pihak yang diamankan merupakan anggota DPR.
Menurut lndriyanto, para pihak yang diamankan itu tengah menjalani pemeriksaan secara intensif 1x24 jam untuk menentukan status hukumnya. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dugaan tindak pidana yang telah terjadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tangkap tangan dilakukan oleh KPK di dua tempat berbeda. Dewie yang merupakan anggota Komisi Vll yang membidangi energi itu diamankan oleh petugas KPK di Bandara Soekarno-Hatta, sementara para pihak lainnya ditangkap di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pada tangkap tangan tersebut, petugas KPK mengamankan uang yang setara Rp1,5 miliar. Uang yang terdiri dari beberapa mata uang itu diduga diberikan dari seorang pengusaha terkait pengamanan proyek. Diduga, uang tersebut merupakan suap terkait ijon proyek infrastruktur 2016 di Indonesia bagian timur.
Halaman Selanjutnya
Hingga saat ini, masih belum ada penjelasan lebih lanjut dari KPK terkait adanya rangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan kemarin.
