Sumber :
- en.wikipedia.org
VIVA.co.id
- PT Metro Batavia (Batavia Air) mengalami sengketa dalam proses pemberesan harta pailit. Proses pemberesan harta pailit tersebut dinilai lambat karena ulah Tim Kurator, sehingga aset yang akan dijual terus menyusut hingga mencapai 60 persen.
Kuasa Hukum PT Metro Batavia, Raden Catur Wibowo, mengatakan aset perusahaan akan terus menyusut jika tidak segera dijual. Ia menjelaskan, total aset awal perusahaan adalah Rp500 miliar dan saat ini telah menyusut menjadi Rp200 miliar.
"Seperti dua pesawat terbang, awalnya sudah ada pihak yang mau membeli dengan nilai Rp11,5 miliar, tapi kuratornya bilang nanti dulu ada yang mau beli lebih tinggi harganya. Tapi, sampai sekarang belum ada yang beli. Justru sekarang dijual dengan harga Rp7 miliar saja enggak ada yang mau," kata dia
Catur menjelaskan, aset-aset yang masih belum terjual terdiri dari tiga pesawat terbang di antaranya dua unit Boeing 737-400 PK YUY dan satu Unit 737-300 PK YTV. Kemudian ada lima mesin pesawat terbang, 177 unit Mobil, dan tiga unit simulator.
"Untuk mobil seharusnya gampang dijual. Tapi, lebih parah lagi simulator yang harganya miliaran itu sudah rusak semua. Mungkin sudah jadi rongsokan juga, jadi
gak
bisa dijual. Itu kan kewajiban mereka untuk menjual, masa mereka enggak sanggup," katanya.
Halaman Selanjutnya
Catur menjelaskan, aset-aset yang masih belum terjual terdiri dari tiga pesawat terbang di antaranya dua unit Boeing 737-400 PK YUY dan satu Unit 737-300 PK YTV. Kemudian ada lima mesin pesawat terbang, 177 unit Mobil, dan tiga unit simulator.