Nilai-nilai Pancasila Harus Dipahami dan Diamalkan

Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah
Sumber :
VIVA.co.id
Setelah ke DPR, Zaskia Gotik Belajar Pancasila di Kemenhan
- Anggota pramuka dari Kwarda Subang Novianti memaparkan materi yang cukup simpel tapi menarik.

Arzetti Bilbina: Biar Masyarakat Menilai Zaskia Gotik

Novianti mempertanyakan, bagaimana kalau pemimpin yang tahu Pancasila, dan bagaimana orang mencintai Pancasila, begitu bunyi pertanyaan Novianti yang disampaikan dalam sisi pemaparan materi pada Kemah/Jambore Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bumi Perkemahan DR (HC) Mashudi, Jatinangor, Sumedang, Jumat malam 20 November 2015.
Zaskia Gotik Jadi 'Duta Pancasila,' Kok Bisa?


Ketua Badan Sosialisasi MPR H. Ahmad Basarah bersama anggota Badan Sosialisasi/ pimpinan Fraksi Partai Golkar di MPR H. Hardisoesilo yang duduk sebagai narasumber pada sesi itu tampak tergugah dengan pertanyaan tersebut. Seperti judul lagu Rhoma Irama, jawabannya dari pertanyaan "Terlalu ".


Menurut Basarah, kalau ada anak bangsa tidak tahu Pancasila, itu sama halnya dengan orang Islam tak  tahu rukun Islam, itu bukan Islam namanya. Jadi, nilai-nilai Pancasila benar-benar harus kita pahami dan diamalkan. "Tidak boleh hanya judul-judulan," ujar politisi PDI Pancasila.


Basarah mengingatkan, pada saat bangsa Indonesia melupakan Pancasila maka terjadilah konflik. “Ya, terjadi konflik antar lembaga, terjadi komflik cicak buaya, perang suku pun terjadi, dan lain sebagainy,”katanya.


Basarah juga menunjuk contoh kekacauan di Timur Tengah atau di negara-negara tetangga, karena mereka tak menghargai nilai-nilai bangsanya.


“Nah, agar bangsa ini tetap bersatu, tetap utuh, pertama-tama kita harus yakin bahwa nilai-nilai Pancasila akan membawa masa depan lebih baik. Tidak ada bangsa di dunia maju kalau tidak memiliki ideologi," kata Basarah.


Basarah juga mengingatkan, hati-hati dengan politik de vide et impra atau politik pecah belah. Sekarang ini ada kecenderungan antara pengurus partai politik diadu domba. Itu bisa terjadi karena sistem kita, neo liberalisme baru. Demokrasi kita tidak sma seperti demokrasi di barat. Demokrasi barat mengagung-agungkan paham kebebasan, sedangkan demokras kita menganut ideologi Pancasila.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya