Budaya Ini Harus Diketahui Sebelum Plesir ke Jepang

Menikmati Bunga Sakura
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter
VIVA.co.id
- Orang Jepang terkenal akan kesopanan mereka. Kesopanan mereka kerap terlihat dari cara makan hingga berbicara satu sama lain.


Perbedaan budaya yang dimiliki orang Indonesia dan Jepang pun terkadang saling berbenturan. Orang Jepang punya cara sendiri saat bertemu dan berkomunikasi dengan orang luar termasuk Indonesia.


Tidak ingin disebut sebagai orang yang tidak sopan saat berkunjung ke negeri Sakura ini, coba ikuti beberapa saran berikut, seperti dilansir laman
Rocketnews24;


Jangan tanyakan kebutuhan pribadi


Menanyakan ketersediaan suatu benda pada pemandu mungkin hal biasa. Namun, tidak bagi orang Jepang pada awamnya. Orang Jepang sulit menolak, sehingga menganggap permintaan tersebut suatu keharusan, bahkan jika harus mengorbankan barang pribadi mereka akan memenuhinya.


Saat meminta bantuan besar


Orang Jepang membiasakan diri untuk meminta bantuan pada orang lain saat benar-benar membutuhkan bantuan. Dan ketika sudah mendapat bantuan, pastinya mereka akan mengucapkan terima kasih dengan (imbalan) hadiah yang pantas. Itu sudah menjadi tradisi, orang Jepang terbiasa memberikan hadiah sebelum meminta bantuan.


Rendahkan suara

Perdana, Japan Wave Expo 2016 Hadir di Indonesia

Jangan berbicara dengan suara lantang ketika sedang bercakap-cakap, dan jangan meninggikan suara saat sedang marah. Cara mudahnya adalah, jangan berbicara lebih kencang dari siapa pun, khususnya dengan orang Jepang yang ada di dalam ruangan.
Chelsea Islan Baru Menyelesaikan Syuting di Jepang


Jangan mendominasi pembicaraan
Mengharukan, Ini Bukti Suami Sayang Istri


Tahan hasrat untuk menyela (memotong pembicaraan), tunggulah tanda dari orang sebelum ingin berbicara. Cara yang baik adalah sisipkan pertanyaan dalam setiap percakapan. Orang Jepang akan senang menunggu giliran berbicara dibandingkan menggunakan kata "ngomong-ngomong" dan langsung mengganti subjek pembicaraan.


Gunakan sepatu bagus


Hal ini perlu dilakukan, mengingat orang Jepang sering berjalan, dan melepas sepatu di depan pintu, seperti restoran, klinik atau rumah mereka sendiri.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya