Peringkat Dua Terbaik Dunia, Bali Harus Berbenah

Pemandangan Bali
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Majalah Travel+Leisure yang berpusat di New York, menempatkan Bali, sebagai pulau terbaik kedua di dunia dengan skor 88,98, satu peringkat di bawah Pulau Galapagos, Equador yang mendapat skor 90,82. 

BKPM Dorong Investasi Pariwisata di Pulau Kalimantan
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya, meminta kepada pelaku pariwisata Bali untuk tak berbesar kepala terlebih dahulu.

Soto-Sate Padang Dulu, Sebelum Balapan Tour de Singkarak
Soal peringkat, kata dia, sejak 2014, Bali memang selalu mendapat peringkat. 

Toba Gran Fondo 2016 Kelilingi Kaldera Danau Toba
"Kalau untuk di Asia, Bali selalu nomor satu. Sementara itu, untuk dunia, Bali menjadi nomor dua," kata Wijaya, Senin 4 Januari 2016.

Namun, dia melanjutkan, ada banyak yang harus dibenahi secara cepat. Sebab, bila tidak, Bali akan menjadi rusak. 

"Dan, jangan pernah berharap, Bali bisa mendapatkan seluruh peringkat itu. Dalam beberapa tahun ke depan, Bali tidak akan mendapatkan peringkat yang sama kalau sudah hancur," tegasnya.

Apalagi, kata dia, dari hasil skor perbedaan nilai antara Bali di posisi kedua dengan peringkat ketiga sangat sedikit. 

"Artinya, bukan tidak mungkin Bali akan disalip oleh destinasi lain di dunia, karena persaingan yang ketat dan luar biasa," ucap Wijaya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dibenahi di Bali. Di antaranya adalah implementasi Undang Undang Pariwisata yang sampai saat ini belum dilakukan. 

"Pusat sudah keluarkan PP (Peraturan Pemerintah). Sementara, Bali belum mempunyai Perda (Peraturan Daerah), atau Pergub (Peraturan Gubernur) dalam menerapkan UU Pariwisata tersebut. Sementara, kebutuhan lapangan saat ini sudah sangat mendesak," ujarnya. 

Hal lain yang mesti mendapat perhatian adalah hotel-hotel yang sudah kelebihan kamar, tetapi izin akomodasi pariwisata terus dikeluarkan pemerintah. 

Cepat atau lambat, kata Wijaya, akan terjadi perang tarif kamar hotel di Bali. Imbasnya, Bali akan dijual secara murah meriah. "Coba dibayangkan destinasi terbaik dunia, tetapi harganya sangat murah," katanya. 

Hal lain yang juga mesti diperhatikan adalah soal tata ruang Bali yang hingga kini masih terjadi banyak pelanggaran. 

"Bali itu sangat tidak ketat penerapan tata ruang. Ruang terbuka hijau dilanggar, sempadan pantai, sungai, gunung, masih dilanggar," papar dia.

Ilustrasi gengster.

Geng Satu Darah Asal Belanda Bikin Onar di Kuta

Geng itu disebut didirikan orang-orang keturunan Maluku.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016