Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Pada perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini, Kamis, 4 Februari 2016, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan skenario kenaikan di tengah tren pelemahan bursa saham regional.
"Kami melihat aksi penjualan pelaku pasar akibat tekanan volatilitas regional tidak membuat IHSG goyang dalam misi perbaikan tren jangka pendek dan menengah," kata analis PT HD capital Tbk, Yuganur Wijanarko, di Jakarta.
Sehingga, pihaknya merekomendasikan akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua yang berpotensi berbalik arah naik, yakni:
1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target trading di level Rp3.450.
Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten telekomunikasi emiten plat merah ini membuatnya menarik untuk diakumulasi.
"Melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan ada pada skenario kenaikan menuju resisten psikologis di level Rp3.450," ujarnya.
Baca Juga :
PP Akan Jual Tiga Anak Usaha ke Bursa Saham
2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target trading di level Rp620.
Harga minyak dunia yang mulai bottoming dalam sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah membuat saham batubara menarik untuk diakumulasi dalam jangka menengah, sehingga direkomendasikan akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya.
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target trading di level Rp11.450.
Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini dapat digunakan sebagai momentum akumulasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya menuju level Rp11.450.
4. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan target trading di level Rp2.775.
Pola perbaikan momentum tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya di atas batas atas psikologis Rp2.775. (ren)
Halaman Selanjutnya
Harga minyak dunia yang mulai bottoming dalam sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah membuat saham batubara menarik untuk diakumulasi dalam jangka menengah, sehingga direkomendasikan akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya.
