- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Duta Besar Amerika Serikat (AS), Robert Blake, mengatakan, salah satu kota di AS yang paling tinggi polutan adalah Los Angeles. Seperti halnya di Amerika Serikat, untuk di Indonesia, kata Blake, Jakarta adalah kota yang menjadi pusat udara.
"Di Jakarta, sebagaimana kota besar di seluruh dunia, sumber pencemaran udara berasal dari transportasi," ujar Blake di Kompleks Kedutaan AS, Jakarta, Selasa 17 Mei 2016.
Begitu juga dengan Los Angeles, kata Blake, pencemaran terbanyak juga disebabkan oleh kendaraan. Akhirnya, di kota tersebut diterapkan untuk menggunakan kendaraan hibrid. Terobosan itu akhirnya diklaim sukses membawa Los Angeles berkurang dari .
Nah, pada masa di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama, Blake mengatakan, pemerintah menerapkan dua hal untuk membuat Amerika bersih dari polusi. Yakni meningkatkan standar efisiensi bahan bakar dan memberikan insentif bagi para pembuat mobil hybrid.
"Itu adalah menurut saya, salah satu (cara mengurangi polusi Jakarta) dengan mendorong (penggunaan) mobil hybrid," ucap Blake.
Sementara itu, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dasrul Chaniago, di tempat yang sama menuturkan, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk mengurangi polutan dengan aturan bahan bakar non timbal.
"(Adanya kebijakan) memperbaiki kualitas bahan bakar yang dijual," tutur dia.
Mengenai kendaraan hybrid, pemerintah sudah mulai pula untuk mendorong produksi mobil hybrid di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan memberi keringanan pajak bagi industri otomotif yang mengerjakan kendaraan tersebut.
Sebagai catatan, mobil hybrid ialah kendaraan yang menggunakan dua jenis teknologi untuk sumber tenaga pada mobil, yaitu oleh mesin bensin dan juga baterai sebagai sumber tenaga.
Keunggulan kendaraan hybrid yaitu dapat menghemat bahan bakar hingga dua kali lipat dari model mobil konvensional. Selain itu, pada kendaraan hybrid lebih sedikit memberikan polusi udara karena tak terlalu banyak mengonsumsi bensin.
Jakarta Menempati Posisi 49 Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
Pada Senin pagi, 8 Januari 2024, Kota Jakarta menempati peringkat 49 kota dengan kualitas udara buruk di dunia atau mengalami perbaikan peringkat dibanding sebelumnya.
