Menkeu Optimis Ekonomi Tumbuh 5,3%

Pengerjaan Proyek Jalan Tol Becakayu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tetap mempertahankan asumsi makro pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 yang di patok sebesar 5,3 persen. Pemerintah mengaku masih optimistis target tersebut bisa tercapai.

Anggaran Kemenko Maritim Dipangkas, Ini Kata Rizal Ramli

“Asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN-P 2016 tetap 5,3 persen,” kata Bambang, saat rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di gedung parlemen Jakarta, Kamis 2 Juni 2016.

Bambang mengatakan, target tersebut telah menimbang beberapa aspek indikator pertumbuhan ekonomi nasional yang diyakini bisa teroptimalisasi dalam tiga triwulan ke depan. Misalnya, dari akselerasi serapan belanja pemerintah yang biasanya mulai berjalan efektif pada kuartal II.

Efisiensi APBN-P 2016 untuk Kementerian Hanya Akal-akalan

Kemudian, ditambah tingkat konsumsi masyarakat yang akan semakin meningkat, karena adanya insentif fiskal berupa pencairan gaji ke-13 dan ke-14, atau yang biasa disebut dengan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Juga ada dari investasi, dengan banyaknya proyek infrastruktur dan investasi swasta diharapkan bisa mengakselerasi PDB (Produk Domestik Bruto) dengan cepat,” kata Bambang.

Anggaran KY dan Komnas HAM Pantas Dipotong

Selain asumsi pertumbuhan ekonomi yang dipertahankan, tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara sebesar 5,5 persen pun tetap pada posisi yang sama. Sementara itu, yang berubah, di antaranya adalah laju inflasi, harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah, lifting minyak, dan lifting gas.

“Inflasi empat persen dari 4,7 persen dari APBN. Karena, sampai Mei itu 0,4 persen year to date, dan 3,33 persen year on year. Harga minyak tahun di APBN-P US$35 dari US$50 di APBN. Rupiah menjadi Rp13.500 dari Rp13.900 di APBN. Lifting minyak menjadi 810 ribu per barel dari 810 per barel di APBN-P, dan lifting gas turun jadi 1.115 per barel dari 1.155 di APBN,” tutur Bambang. (asp)

Penggunaan Kantong Plastik.

Pungutan Cukai Plastik Ditargetkan Rp1 Triliun

Hal itu diusulkan dalam APBN-P 2016.

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2016