- VIVA.co.id/Adinda Permatasari
VIVA.co.id – Setiap aktor tentunya dituntut memerankan dan mendalami karakternya dengan baik. Aktor Fauzi Baadilla punya cara untuk mencapai hal tersebut. Kepada VIVA.co.id, ia mengaku, selalu belajar lewat cuplikan film dan mempelajari psikologi seseorang jika dalam situasi yang sama seperti cerita yang dimainkannya. Seperti yang ia lakukan saat memerankan kepala geng yang memiliki banyak catatan kriminal.
"Karena waktunya sempit, ada beberapa scene yang harus dipelajari detail. Jadi nggak bisa cuma modal reading di lokasi. Saya lihat di YouTube, lihat cuplikan film, harus mengeluarkan ekstra energi karena ini mewakili kepolisian negara harus berpikir dalam. Ini adalah cerita serius yang benar-benar terjadi. Harus nyolong pengamatan, banyak bertanya, dan memahami psikologi orang di posisi itu,” ujar Fauzi saat ditemui media dalam konferensi pers Crime+Investigation, Kamis, 21 Juli.
Ketika mempelajari dan mendalami karakter, Fauzi bukan termasuk aktor yang percaya dengan teori referensi. Justru ia tidak merasa referensi berlaku untuk dirinya karena ia punya cara sendiri dalam mempelajari perannya.
"Tergantung sama script, situasi, dan lawan main. Saat di lokasi ada tes adegan dengan lawan main. Jadi seperti orang menyanyi saja, harus ada nadanya," kata Fauzi.
Mendalami karakter sebagai penjahat kelas atas memang bukan pengalaman baru bagi aktor kelahiran Mesir ini. Dia bahkan sudah piawai dalam memilah karakter yang diperankan dengan kehidupan nyatanya sehingga tidak berpengaruh pada psikologisnya. Fauzi tidak merasa peran menjadi penjahat menjadi beban, malah itu justru menghiburnya.
Meski mendapat peran antagonis dalam serial kriminal terbarunya, Fauzi bahkan merasa bangga. Karena dengan perannya itu ia bisa menyampaikan pesan positif tentang kepolisian Indonesia. Kini ia semakin menghargai kinerja kepolisian yang ternyata punya kualitas setingkat dengan polisi internasional.
Jadi Korban Hoax, Fauzi Baadilla Dikabarkan Meninggal Dunia
Fauzi Baadilla mengaku tak tahu motif dan alasan penyebar hoax.
