Inilah Usia Rentan Perselingkuhan

Ilustrasi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Ada rentang usia yang disebut sebagai rentang 'usia berbahaya'. Pada rentang usia tersebut dikatakan memiliki potensi untuk selingkuh.

Diduga Tiduri Istri Orang, Romo Gusti Dapat Sanksi Tegas Dicopot Sebagai Pastor Paroki Kisol

Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa orang-orang yang berusia 39 tahun, memiliki peluang dua kali lebih besar untuk selingkuh.

Begitu pula dengan usia akhir puluhan lainnya, seperti 29 atau 49 tahun dibandingkan usia lainnya. Dilansir laman Huffington Post, kesimpulan ini didapat dari penelitian yang dilakukan oleh situs yang berbasis di Inggris IllicitEncounters.com.

Sang Istri Diduga Selingkuh dengan Pastor, Suami: Dia dan Romo Tidur dalam Satu Selimut

Ada beberapa penelitian lain yang mendukung pernyataan di atas. Di mana penelitian tersebut mengatakan bahwa, secara umum, orang akan memiliki perilaku berbeda ketika memasuki dekade baru dalam usia mereka.

Pada tahun 2014, peneliti Adam L. Alter dan Hal E. Hershfield dari New York University dan University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, secara berturut-turut melakukan enam penelitian untuk menginvestigasi perilaku orang dewasa yang berusia dengan angka terakhir '9' (usia 29, 39, 49, dan seterusnya).

Rizky Nazar Menyayangkan Video Tengah Ngobrol dengan Salshabilla Adriani Diedit Oknum

Penelitian itu juga termasuk kecenderungan mereka untuk melakukan hubungan di luar pernikahannya. Para peneliti tersebut memperoleh data dari situs kencan online mirip dengan Illicit Encounters, di mana para penggunanya sudah dianggap memiliki satu hubungan saja.

Kedua peneliti itu kemudian mengalkulasi jumlah total pengguna pria dan membandingkannya dengan jumlah pengguna pria dengan angka akhir usia sembilan. Mereka menemukan, ada 18 persen lebih banyak pendaftar berusia akhiran sembilan dibanding yang seharusnya ada jika pengguna situs tersebut mewakili sampel usia yang benar-benar acak.

Dari seluruh enam penelitian tersebut, Alter dan Hershfield juga menemukan bahwa usia akhiran sembilan dilaporkan sangat menikmati perubahan usia dan cenderung banyak memikirkan apakah hidup mereka bermakna.

Para peneliti mengatakan, hal ini bisa menyebabkan meningkatnya perilaku yang memicu pencarian hal baru atau krisis makna hidup, seperti perselingkuhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya