Turki Krisis Ekonomi, Begini Cara Pemerintahnya Tenangkan Investor

Presiden Turki Tayyip Erdogan
Sumber :
  • REUTERS / Goran Tomasevic

VIVA – Pemerintahan Turki mulai hari ini akan mengeluarkan serangkaian kebijakan ekonomi untuk meredam krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk membuat tenang investor.

Rupiah Kembali Anjlok ke Level Rp 16.234 per Dolar AS

Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak mengatakan, economic action plan tersebut sudah siap diterapkan pada hari ini. Meski begitu, dia tidak merincikan langkah-langkah strategi ekonomi tersebut secara jelas.

"Mulai Senin pagi hingga seterusnya, pemerintahan kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan akan mengumumkan (aksi) ini ke pasar," kata Albayrak, seperti di lansir Reuters, Senin 13 Agustus 2018.

Viral Imam Masjid di Turki Ajak Main Anak-anak di Masjid, Warganet: di Indo Mah Boro-boro

Langkah-langkah tersebut juga telah disiapkan untuk perbankan dan sektor riil, termasuk bisnis kecil maupun menengah yang paling terdampak fluktuasi nilai tukar.

"Kami akan mengambil langkah yang diperlukan dengan bank dan pengawas perbankan secara cepat," kata dia.

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Sebagai informasi, nilai tukar mata uang lira telah jatuh lebih dari 45 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini. Utamanya, dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap pengaruh kebijakannya ke sektor ekonomi, yang meminta untuk menahan suku bunga rendah ditengah inflasi yang tinggi serta memburuknya hubungan AS-Turki.

Pada Jumat lalu, nilai tukar lira mengalami kejatuhan harian terburuk sejak 2001, yakni mencapai 18 persen. Erdogan bahkan mengatakan suku bunga acuan yang tinggi merupakan instrumen eskploitasi dan menyatakan Turki tidak akan jatuh ke dalam tindakan tersebut, yang dianggapnya sebagai sebuah perangkap.

Albayrak bahkan menambahkan, kebijakan pada instrumen anggaran penting untuk mendukung dan memperkuat kebijakan moneter bank sentral.

"Kami akan memasuki periode yang kuat dalam hal kebijakan fiskal," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya