Kritik Keras Faisal Basri Soal Swasembada Pangan Rezim Orde Baru

Pengamat ekonomi dan politik Faisal Basri ketika ditemui di Malang, Jawa Timur, pada Kamis malam, 3 Mei 2018.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri mengkritik keras rencana kubu pendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urur 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang berencana mengadopsi program pemerintahan Soeharto pada masa orde baru.

Politikus PDIP Sebut Tak Ada Swasembada Beras Selama Era Presiden Jokowi

Faisal menilai, salah satu program Orde Baru, yakni swasembada pangan maupun swasembada di sektor-sektor lainnya, justru hanya akan membuat negara ini hampir runtuh. Lantaran diperoleh dengan cara-cara yang tidak semestinya, yakni berutang dengan tingkat bunga yang tinggi.

"Jangan mimpi Orde Baru lebih baik seperti kaya Fuad Bawazier waktu debat sama saya di CNN yang muji-muji Orde Baru swasembada hebat. Swasemba apa, bikin runtuh negara. Kita swasembada minyak, tapi bikin runtuh negara. Hampir runtuh," kata dia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis 22 November 2018.

Dua Pejabat Negara Putra Babinsa Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

"Karena utang Pertamina yang jatuh tempo lebih besar dari cadangan devisa kita. Enaknya Pak Bawazier tuh, kan belum runtuhkan (katanya). Gila enggak nih orang Orde Baru kayak gini. Kita tidak mau Orde Baru, jangan tiru Orde Baru," ujarnya menegaskan.

Di sisi lain, Faisal juga meminta supaya masyarakat tidak termakan oleh ucapan pendukung Prabowo-Sandiaga yang mengatakan bahwa jika calon tersebut memenangkan Pemilihan Umum 2019, swasembada pangan akan tercapai, sebagai mana yang dikatakan Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Titiek Soeharto.

Mentan-Panglima TNI Teken MoU Kembalikan Swasembada Pangan dan Optimasi Lahan Tidur

"Jangan mau dimakan oleh resep Titiek Soeharto yang katanya akan ditiru oleh Prabowo dan Sandi. Kita kritik dua duanya (Jokowi-Prabowo). Saya mendengar bapak ibu makin susah memilih, golput aja. Dua-duanya sama, kiri harimau, kanan buaya," tutur Faisal.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Titiek Soherto mengulas kembali pada rezim Orde Baru, di mana Indonesia pernah swasembada pangan. Titiek menyampaikan hal tersebut saat mengampanyekan Prabowo-Sandi di Cilegon beberapa waktu lalu.

Menurut Titiek, keberhasilan swasembada itu sampai mendapat penghargaan internasional. Keberhasilan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto disebut akan kembali tercapai, jika Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden.

Namun hal itu dijelaskan oleh Sandiaga Uno, menurut dia, pihaknya akan mengadopsi segala program yang baik dari era kepemimpinan Soeharto. Saat ini program tersebut tengah dalam pemantapan dalam visi-misi Prabowo-Sandi. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya