Tantang Air Asia Buat Laporan, KPPU: Tidak Usah Berpolemik di Media

Komisioner KPU Guntur Syahputra Saragih.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha atau KPPU menantang maskapai Air Asia untuk membuat laporan atas lenyapnya penawaran atau penjualan tiket di aplikasi Traveloka dan Tiket.com.

KPPU Beberkan Alasan Jakpro Tak Kena Denda di Kasus Persekongkolan Revitalisasi TIM

Ia meminta, agar kasus ini tidak berpolemik di media massa saja, tanpa disertai dengan laporan.

Hal itu, diungkapkan oleh Komisioner KPPU, Guntur Syahputra Saragih kepada wartawan di Medan, Rabu siang, 6 Maret 2019.

KPPU Siap Hadapi Banding Jakpro soal Kongkalikong Revitalisasi Proyek TIM

Ia mengatakan, Air Asia dinilai memberikan dampak persaingan usaha tidak sehat dalam penjualan tiket secara online itu.

"Saya sudah tantangi Air Asia, Anda (Air Asia) untuk melapor ke KPPU. Karena itu, bukan isu kepentingan publik. Tentu, kami memberikan prioritas, itu sangat berhubungan dengan mekanisme Air Asia, Traveloka, dan Tiket.com," sebut Guntur.

Guntur mengkritik pihak manajemen Air Asia hanya berani mengungkapkan yang dialaminya, namun tidak sertai dengan tindak lanjut melalui laporan yang disampaikan kepada KPPU untuk diproses, bila ditemukan pelanggaran yang dilakukan Traveloka dan Tiket.com.

KPPU Soroti Dugaan Monopoli Tower BTS di Bali

"Kami mendorong, agar Air Asia tidak berbicara di publik. Ini kontra produktif iklim usaha. Kalau Air Asia merasa dianggap dilanggar, silakan Air Asia secara gentle untuk melapor ke KPPU. Tidak usah berpolemik di Media," tutur Guntur.

Guntur menjelaskan, bila Air Asia membuat laporan, akan dilakukan tindak lanjut dengan melakukan penelitian permasalahan dan diteruskan dengan melakukan klarifikasi kepada Traveloka dan Tiket.com yang terjadi pada penjualan tiket tersebut.

"Ada pernyataan, Air Asia tidak melapor ke KPPU. Apa maksudnya? Kalau persaingan tidak sehat, Anda menemukan itu. Laporkan segera. Sayang, kami bukan penegak hukum. Kalau tidak, kami akan panggil paksa ini (Air Asia)," jelas Guntur. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya