Inflasi Ramadan Mei 2019 Didorong Bahan Makanan hingga Transportasi

Suasana Pasar Kebayoran Lama H-1, dari Pedagang Kulit Ketupat Hingga Amplop THR
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA –   Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa inflasi selama Ramadan atau pada Mei 2019 yang mencapai 0,68 persen secara bulanan dan 3,32 persen secara tahunan dipicu oleh kelompok pengeluaran bahan makanan, makanan jadi, hingga transportasi.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, bahan makanan mengalami inflasi terbesar, yakni mencapai 2,02 persen dengan andil 0,43 persen. Komoditas yang dominan memberi inflasi adalah kenaikan cabai merah 0,10 persen, daging ayam ras 0,05 persen, bawang putih 0,05 persen ikan segar 0,04 persen dan berbagai komoditas sayuran 0.01 persen.

"Wajar karena mendekati puasa dan Lebaran. Jadi kenaikan ini masih sangat wajar," tutur dia saat konferensi pers dikantornya, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Meski banyak komoditas yang mengalami inflasi, dia menegaskan bahwa beberapa komoditas juga alami penurunan harga, seperti bawang merah yang deflasi dengan andil 0,04 persen karena terjadi panen raya di Brebes dan Bima, sehingga terjadi penurunan harga di 51 kota. 

"Begitu juga beras yang alami deflasi dengan sumbangannya 0,02 persen," ujar dia.

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Adapun penyumbang inflasi terbesar kedua, lanjut dia, dipicu oleh kenaikan harga pada komponen makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang sebesar 0,56 persen dengan andil 0,10 persen. Di mana komoditas dominannya adalah nasi dan lauk pauk, rokok, dan gula pasir dengan andil 0,01 persen.

Kemudian, pemicu utama ketiga adalah dari kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang sebesar 0,54 persen dengan andil 0,10 persen. Di mana komoditas terbesar yang memengaruhinya adalah tarif angkutan antar kota dengan andil 0,04 persen dan angkutan udara maupun kereta api 0,02 persen.

"Karena permintaan pulang kampung tinggi bisa dimaklumi. Jadi sesuatu yang wajar meski dikeluhkan harga tiket mahal," ujar dia.

Terakhir, kata Suhariyanto, kelompok pengeluaran terbesar yang memengaruhi inflasi adalah sandang dengan inflasi 0,45 persen dengan sumbangan 0,02 persen. Seluruh sub kelompok pada kelompok ini meningkat, seperti untuk sandang laki-laki 0,45 persen, wanita 0,52 persen dan sandang anak-anak 0,56 persen.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya