OJK Pastikan Sektor Keuangan Dukung Industri Manfaatkan Perang Dagang

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso menegaskan, Indonesia semestinya tidak perlu khawatir lagi dengan ancaman dari dampak global perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

RI Coba Manfaatkan RCEP Tarik Investasi ke Pasar Modal

Dia justru mengimbau, pelaku usaha dan pihak-pihak terkait di  Indonesia harusnya bisa mengambil kesempatan dari momentum ini.

"Kita tidak takut apa yang dilakukan Mr. Trump. Perang dagang dengan China itu adalah default given, silahkan. Tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan momentum ini bagi kita," kata Wimboh di Jakarta, Senin 10 Juni 2019.

Strategi RI Hadapi Perang Dagang di Tengah Pandemi COVID-19

Wimboh menilai, salah satu kesempatan di tengah kecamuk perang dagang antara AS-China adalah adanya permintaan barang yang tidak bisa diakomodir kedua negara. Hal itu harus bisa dimanfaatkan.

"Maka tinggal bagaimana competitiveness kita itu bisa membuat barang-barang ekspor kita me-replace demand-demand di dunia ini. Sehingga kita di dalam negeri harus betul-betul berupaya keras memanfaatkan momentum ini. Jangan dianggap nanti dunia turun ekonominya sehingga berimbas, itu justru harus kita balik," kata Wimboh.

Airlangga Dorong Indonesia Produksi Vaksin Mandiri

Karenanya, lanjut Wimboh, Indonesia harus bisa merestrukturisasi ekonomi nasional, dengan mendorong kunjungan turis ke Indonesia serta meningkatkan ekspor di sejumlah industri, seperti misalnya industri perikanan, pertambangan dan manufaktur.

Sebab, aspek-aspek itulah yang akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, sumber penciptaan lapangan kerja, dan sumber devisa sehingga upaya pembenahannya juga harus dipercepat.

Wimboh bahkan turut mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik para pengusaha dan semua pihak di industri jasa keuangan itu sendiri, untuk bersama-sama memanfaatkan momentum ini. Sehingga, diharapkan hal itu juga bisa memperluas penyerapan tenaga kerja, memperluas export base, dan memperluas tax base.

"Industri keuangan akan senantiasa berdiri di belakang mendukung sektor-sektor tersebut melalui pembiayaan. Untuk mempermudah penyaluran pembiayaan, kita bahkan bisa memberikan insentif dan instrumen yang diperlukan," kata Wimboh.

"Pasar modal siap sedia, silahkan datang ke OJK dan akan kita buat supaya ini gegap gempita dan mendorong pertumbuhan ekonomi kita, memanfaatkan tenaga kerja, memperluas export base dan tax base kita sehingga akan jadi lebih luas lagi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya