Erick Thohir Sebut Telkom Punya 'The New Oil'

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, berharap, PT Telekomunikasi Indonesia atau PT Telkom segera berinovasi dan bermetamorfosis dalam model bisnisnya, demi menyelaraskan diri dengan era digital saat ini.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Sebab, menurutnya, Telkom memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Di mana jaringan dan database yang dimilikinya bisa menjadi model bisnis baru dengan potensi yang sangat besar dan menguntungkan apabila dikelola dengan tepat.

"Kita kan selalu membicarakan bahwa database ini adalah 'the new oil', di mana tambang data ini adalah 'the new business'," kata Erick di DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Februari 2020.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

"Sehingga sayang sekali kalau database atau jaringannya itu akhirnya diambil oleh pihak-pihak asing," ujarnya.

Erick menegaskan, kekuatan data di era digital saat ini, merupakan salah satu fondasi utama dalam sedemikian banyak aspek yang terjadi di dunia bisnis.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

Menurutnya, Telkom harus bisa melihat peluang itu, sebagaimana yang dilakukan oleh banyak perusahaan terhadap potensi data yang sangat besar sebagaimana yang dimiliki oleh Telkom.

"Karena dengan data-data, orang bisa memprediksi kapan bangsa Indonesia, misalnya, harus membeli baju warna merah, atau kapan bangsa Indonesia misalnya harus membeli baju batik dengan model seperti ini," ujarnya.

Database-database inilah yang menurut Erick seharusnya bisa dikelola dan dimanfaatkan secara berjejaringan oleh para BUMN terkait, untuk kepentingan kedayatahanan perekonomian nasional.

Bahkan, lanjut Erick, hal-hal semacam inilah yang sedang dilakukan pula oleh Kementerian BUMN. Di mana Inalum, Pertamina dan PLN saat ini juga tengah didorong untuk mempelajari ify battery.

"Karena kalau kita ketinggalan, akhirnya sama juga kita hanya akan jadi market. Padahal, di lain pihak, kita ingin menekan impor minyak atau crude oil," kata Erick.

"Nah, inilah (mempelajari produksi ify battery) salah satu hal yang paling baik kita lakukan, untuk menekan impor minyak itu dengan menggantinya menjadi listrik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya