Bumi Resources Jaga Kinerja Pendapatan Operasional

PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Sumber :
  • Dokumentasi PT Bumi Resources Minerals Tbk.

VIVA – PT Bumi Resources Tbk atau "BUMI" menyampaikan laporan keuangan semester I-2020. Laporan ini dengan catatan rugi bersih yang diatribusikan kepada BUMI sebesar US$86,1 juta dibandingkan laba bersih sebesar US$80,7 juta pada semester I-2019.

Adaro Energy Cetak Laba Bersih US$374,3 Juta di Q1-2024, Turun 18,3%

Director & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava menjelaskan hal ini disebabkan oleh realisasi harga batu bara pada semester I-2020, yang mengalami penurunan tajam sebesar 12 persen.

"Karena permintaan batubara yang tidak stabil dari Cina, India, dan sebagian besar Asia," kata Dileep dalam keterangan resminya, Selasa 1 September 2020.

Laba Bersih Bukit Asam Kuartal I-2024 Anjlok 31,98 Persen ke Rp 790 Miliar

Dileep menjelaskan, tidak stabilnya permintaan batu bara dari sejumlah negara tersebut, dipicu dampak pandemi COVID-19 sebagai faktor utamanya.

Namun, Dileep mengatakan penjualan di semester I-2020 tetap stabil dari semester I-2019. Meskipun di tengah kondisi pasar yang merugikan.

Songsong Era PLTN, BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir

Dia mencatat, realisasi harga penjualan batu bara mengalami penurunan sebesar 12 persen ke level US$46,9 per ton (dari sebelumnya US$53,2 per ton di semester I-2019). Kondisi ini selaras dengan penurunan pendapatan bruto.

Pun, volume penjualan tercatat masih stabil di angka 41,2 MT, yang terdiri atas penjualan KPC sebesar 29,5 MT atau mengalami penurunan 2 persen dibandingkan semester I-2019. Lalu, Arutmin sebesar 11,6 MT atau meningkat sebesar 2 persen year-on-year.

Namun, Dileep memastikan perseroan masih dapat menjaga kinerja pendapatan operasional. Meskipun sektor batubara masih belum kondusif dan pandemi COVID-19 masih terus berlanjut.

Selain itu, Harga Pokok Penjualan mengalami penurunan sebesar 7 persen menjadi US$1.733,8 juta di semester I-2020. Angka ini jelas menurun dibandingkan US$1.867,1 juta di semester I-2019. 

Inventori akhir relatif stabil pada 2,7MT di semester I-2020, dari 2,6MT di semester I-2019.

"Meski ketidakpastian pasar masih membebani harga batubara dalam jangka pendek, kami berkeyakinan ke depannya industri batubara akan terus berkembang, terutama dengan pengembangan proyek-proyek hilirisasi batubara dalam jangka menengah," ujarnya. (ren)

Baca Juga: Bumi Resources Raih Empat Bintang TOP CSR Award 2020

.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya