Impor Obat Mahal, Luhut Sebut RI Antisipasi Kasus COVID 100 Ribu/Hari

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, saat ini lonjakan kasus COVID-19 meningkat sekitar 44.51 persen selama masa PPKM Darurat.

Soroti Predikat Kemiskinan di Brebes, Paramitha: Pemda Harus Perhatikan 3 Hal Ini

Meski begitu Pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan untuk mengatisipasi hal tersebut. Salah satunya adalah mencukupi kebutuhan obat-obatan untuk menangani COVID-19.

Luhut mengatakan, Pemerintah telah mendatangkan obat yang dibutuhkan oleh pasien COVID-19. Obat-obat ini diantaranya Intravenous immune flobulin (IVIG), Interlekuin-6 Tocilizumab: 39.000 vials, Favipiravir dan Remdesivir.

Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja Sama Saja Bisa Ganggu"

"Memang ada beberapa obat yang kami terbangkan dari berbagai negara, kita charter pesawat untuk membawa obat ini seperti misalnya Interleukin-6 Tocilizumab, ini yang juga obat mahal sekali kita impor. Kemudian Remdesivir, Favipiravir ini juga semua saya kira oleh menteri kesehatan sudah diimpor sekarang sedang perjalanan," kata Luhut dalam konferensi pers virtualnya, Kamis 15 Juli 2021.

Baca juga: Sri Mulyani Pamer Global Green Sukuk RI Catat Sejarah Baru

Ganjar Serukan "Membuka Ruang Check and Balances" bagi Pemerintahan

Luhut mengatakan, Pemerintah telah membuat berbagai skenario pemenuhan obat-obatan untuk pasien COVID-19. Bahkan, jika memang kondisi semakin parah sekali pun.

"Kalau kita bicara worst case scenario untuk 60.000 (kasus per hari) kita atau lebih sedikit kita masih sudah cukup oke. Kita tidak bisa berharap mungkin sampai ke 100.000. Tetapi, itu pun kami sudah rancang sekarang, kalau pun sampai terjadi ke sana," ujarnya.

Luhut mengatakan, dalam kondisi seperti ini, dukungan berbagai macam pihak sangat dibutuhkan. Selain itu, dia juga mengingatkan agar dalam kondisi seperti ini tidak dipolitisasi dan mestinya para pihak dapat memberikan masukan yang membangun.

"Jadi semua kita tenang melaksanakannya jernih melihatnya. Teman-teman di sini, saya kira anak-anak muda yang kerja luar biasa, mereka secara jernih dan saya minta mereka dibantu di-support. Jangan hanya dikritik saja, dikritik, sampaikanlah ke kami dan seperti mana saja yang minta ketemu kami untuk kasih masukan kami sangat apresiasi," ujar Luhut.

Dia menyampaikan, masukan apapun yang dapat bermanfaat menangani COVID-19 akan sangat membantu Pemerintah. "Itu memperkaya kami untuk membuat keputusan atau strategi yang pas dalam menghadapi varian Delta ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya