Khawatir Varian Delta COVID-19 Menyebar, Harga Minyak Dunia Naik 

Ilustrasi pengeboran minyak (picture-alliance/imageBROKER/D. Radicevic)
Sumber :
  • dw

VIVA – Harga minyak mentah dunia tercatat naik dan mengalami peningkatan dari sesi sebelumnya. Hal itu lantaran peningkatan permintaan di Eropa dan Amerika Serikat akibat kekhawatiran dari peningkatan kasus Delta COVID-19.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Dilansir dari CNBC pada Rabu 11 Agustus 2021, harga minyak mentah jenis Brent tercatat naik sebesar 2,3 persen atau US$1,59 ke level US$70,63 per barel. Namun, kontrak itu tercatat turun 2,5 persen dari Senin kemarin.

Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebesar 2,7 persen atau sekitar US$1,81 ke level US$68,29 per barel.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Baca Juga: Manfaat Skema Gross Split Usai Alih Kelola Blok Rokan ke Pertamina

Analis Bank Swiss Julis Baer, Norbert Ruecker mengatakan turbulensi terhadap harga minyak dunia ini diharapkan berlangsung sementara. Setidaknya hal ini karena permintaan minyak dunia barat kembali stabil.

Laba Bersih Medco Energi Kuartal I-2024 Turun 11 Persen, Ini Pemicunya

Selain itu, naiknya harga juga lebih karena minyak mentah AS, bensin, dan persediaan produk lainnya kemungkinan telah turun minggu lalu, dengan stok bensin diperkirakan turun untuk periode keempat berturut-turut.

Selain itu, sentimen terhadap pengesahan RUU Infrastruktur senilai US$1 triliun juga ikut mengerek harga minyak mentah, sebab jika disahkan akan meningkatkan ekonomi dan permintaan produk minyak.

Kemudian, program vaksinasi yang berhasil di Barat dan data ekonomi yang menggembirakan sangat kontras dengan meningkatnya infeksi di Timur.

Di Australia, polisi turun ke jalan menegakkan pembatasan terkait COVID-19, sementara beberapa kota di China, importir minyak mentah utama dunia, telah meningkatkan pengujian massal guna membasmi gelombang baru virus.

"Penguncian (di China) dapat memicu jeda sesaat dalam aksi harga, tetapi karena kasus COVID-19 diperkirakan akan mereda dengan cepat mengingat jumlah infeksi yang relatif rendah, penurunannya mungkin cepat berlalu," kata analis StoneX, Kevin Solomon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya