- ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
VIVA – Harga emas internasional dibuka naik pada perdagangan Senin pagi. Hal itu karena dolar yang melemah sekitar 2,08 persen usai memperkirakan bank sentral AS atau Federal Reserve dapat mengurangi stimulus pandemi sewaktu-waktu.
Dilansir dari Economic Times, pada Senin 4 Oktober 2021, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,2 persen ke level US$1.764,60 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik sebesar 0,4 persen ke level US$1.764,90 per ons.
Turunnya indeks dolar terhadap sejumlah mata uang dunia pada hari ini adalah yang terendah sejak 29 September 2021 lalu. Hal itu, tentunya membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainya.
Kemudian, federal reserve AS akan memenuhi target inflasi untuk menaikan suku bunga acuannya pada akhir 2022. Presiden Bank Sentral AS Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa dia memperkirakan inflasi akan kembali turun ke target bank sentral tahun depan.
Emas Domestik
Dari dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp924 ribu per gram. Harga tersebut tercatat naik Rp1.000 per gram dari perdagangan terakhir.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp811 ribu per gram. Harga itu naik Rp2.000 per gram dibanding perdagangan terakhir.
Baca juga: Bikin Geger, Ini Penampakan Bambu yang Dipakai PUPR Buat Jalan Tol
Adapun harga jual emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,39 juta, 10 gram Rp8,73 juta, 25 gram Rp21,71 juta, dan 50 gram Rp43,34 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp86,61 juta, 250 gram Rp216,26 juta dan emas 500 gram Rp432,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp512 ribu dan 1.000 gram senilai Rp864,4 juta.
Adapun Antam mencatat untuk semua ukuran emas pada hari ini sedang tersedia di butik logam mulia.
