COP26, Sri Mulyani Blak-blakan Sebut Negara Maju Gagal Tepati Janji

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • @smindrawati.

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawaati menegaskan para negara maju di dunia gagal memenuhi janjinya terkait isu perubahan iklim. Janji yang dimaksud adalah membiayai negara berkembang memitigasi dan menghadapi dampak dari perubahan iklim tersebut.

KPU Penuhi Hanya Dua dari Enam Permohonan ICW terkait Transparansi Sirekap

Sri menjabarkan, dalam upaya mengatasi masalah perubahan iklim dunia ini, membutuhkan anggaran hingga triliunan dolar AS. Negara berkembang jelas membutuhkan bantuan pembiayaan dari negara maju mengatasi isu anggaran tersebut.

"Negara-negara maju gagal memenuhi janji mereka untuk mendanai US$100 miliar per tahun bagi negara-negara berkembang dalam menghadapi ancaman climate change baik dalam bentuk program adaptasi maupun mitigasi," tegas Sri dikutip dari akun Instagran pribadinya, Jumat, 5 November 2021.

Saksi Sebut Uang Rp 3 Juta Perhari untuk Rumah Dinas SYL: Pesan GrabFood Hingga Biaya Laundry

Baca juga: Garuda-Emirates Kerja Sama Code Sharing, Erick Thohir: Bantu Pemulihan

Di hari ketiga KTT COP26 pada 3 November lalu, Sri pun menggaungkan isu mengenai anggaran tersebut. Hal itu disampaikan dalam 6 forum diskusi yang dihadirinya baik sebagai pembicara kunci atau memimpin pertemuan dan panelis.

Jadwal 'Kiamat' Tak Bisa Ditunda, Sosok Penting Ini Menyerah

Lebih lanjut Sri Mulyani menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak akan menyerah. Janji para negara maju terkait pembiayaan guna mengatasi perubahan iklim tersebut akan terus diperjuangkan.

"Akuntabilitas negara-negara maju harus tetap dituntut. Kita juga terus memperjuangkan sumber pendanaan yang transparan, adil dan kredibel bagi penanganan ancaman perubahan iklim dunia," tegasnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Roma, Italia.

Photo :
  • ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr.

Dia pun meminta jajaran Kemenkeu untuk menyusun strategi secara detail dengan langkah inovatif. Lalu memperjuangkan janji tersebut di berbagai forum internasional. 

"Tantangan pembiayaan perubahan iklim harus kita siapkan dan jawab. Saya meminta jajaran Kemenkeu untuk menyusunan strategi detail dan berjuang keras dan inovatif dalam forum internasional, menjaga kepentingan Indonesia dan menjadi warga bagian dunia yang bertanggung jawab," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya