Genjot Pembiayaan Perumahan, BTN Lanjutkan Sekuritisasi Awal 2022

BTN.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bersiap kembali menggalang dana dari pasar modal pada tahun depan guna menggenjot kinerja bisnis perusahaan. Penggalangan dana dilakukan dengan menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) dan obligasi

LPS Sudah Jamin 99,94 Persen Rekening Nasabah Bank Umum

Direktur Finance, Planning & Treasury BTN Nofry Rony Poetra mengatakan, kinerja bisnis yang akan digenjot terutama dalam rangka pemenuhan kebutuhan hunian di Indonesia. 

Nofry menjelaskan, penghimpunan dana di pasar modal setiap tahun dilakukan perseoran. Namun, kondisi likuiditas yang cukup positif pada tahun ini membuat BTN menggeser opsi tersebut pada tahun depan.

Telkom Indonesia Tebar Dividen Rp 17,68 Triliun, Intip Jadwalnya

Baca juga: Menhub Targetkan Bandara Mentawai Baru Selesai Dibangun Agustus 2022

"Kami akan melanjutkan proses sekuritisasi pada kuartal pertama di 2022. Kami akan menyasar tidak hanya nasabah institusional, tapi juga nasabah ritel yang mulai berinvestasi di EBA ritel," jelas Nofry di Jakarta, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 20 November 2021.

Optimalkan Sinergi, Bea Cukai Adakan Pertemuan dengan Instansi Pemerintah di Berbagai Daerah

Tidak hanya itu, Nofry melanjutkan BTN juga akan menyasar nasabah ritel pada tahun depan. Sebab, perseroan melihat potensi besar pada nasabah ritel yang mulai melirik instrumen investasi selain saham.

Untuk obligasi, Nofry menuturkan pihaknya masih akan memantau arah pergerakan suku bunga acuan."Kami akan melakukan penerbitan obligasi sebelum bank sentral menaikkan suku bunga acuan," ujarnya.

Ilustrasi Pembiayaan perumahan.

Photo :
  • Dokumentasi BTN.

Hingga 30 September 2021, emiten bersandi saham BBTN ini, berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun per 30 September 2021. Nilai itu naik 6,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun.

Sementara itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 11,74 persen yoy menjadi Rp129,98 triliun pada 30 September 2021. Kemudian, KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11 persen yoy menjadi Rp81,88 triliun per 30 September 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya