Melek Digital, Produk Olahan Susu Daerah Ini Merambah Pasar Nasional

Ilustrasi yogurt.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Bisnis para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sudah mulai bergeliat saat ini, tidak terkecuarli di daerah. Melek digital hingga mulai diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berdampak positif.

Potensi Besar Ekspor Seafood RI, Aruna Pede Bidik Pasar Global

Di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat misalnya, bisnis UMKM mulai menggeliat setelah lama terdampak pandemi COVID-19 yang melumpuhkan kegiatan ekonomi.

"Sekarang mulai bergerak pertumbuhannya," kata Kepala Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan Industri pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Dadang Ginanjar di Tasikmalaya, Senin, 22 November 2021.

5 Tips Pilih Camilan Sehat Buat Anak, Jangan Cuma Lezat Bun!

Ia menuturkan, pelaku UMKM sudah mulai kembali beraktivitas di sejumlah sentra kuliner di Kota Tasikmalaya. Salah satunya dengan kembali menyelenggarakan Mambo Kuliner Night.

Salah seorang pemilik usaha kuliner olahan susu di Kota Tasikmalaya Ade Nurhayati (51) mengaku kegiatan usahanya merosot karena sekolah-sekolah, toko oleh-oleh, dan tempat wisata yang selama ini diandalkan sebagai tempat penjualan semuanya tutup hingga akhirnya penjualan menurun drastis.

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

Sebelumnya, kata Ade, produk olahan susu seperti susu segar, stick yogurt, yogurt murni kemasan botol, dan permen karamel susu. Bisa terjual sampai 100 liter setiap hari untuk yogurt. namun saat pandemi paling tinggi hanya 40 liter per hari.

Baca juga: Mengintip Strategi Bisnis Mitratel, IPO di BEI Raih Rp18,79 Triliun

"Itu juga bersyukur masih bisa kejual, sebelum pandemi omzet sampai Rp30 juta per bulan, setelah pandemi paling besar cuma Rp10 juta per bulan," katanya.

Produk olahan susu di Tasikmalaya.

Photo :
  • ANTARA/HO-UMKM usAHA.

Akhirnya lanjut Ade, dia berusaha mengoptimalkan penjualan daring dan bergabung dengan komunitas UMKM usAHA binaan Airlangga Hartarto, untuk memudahkan pemasaran.

Menurut dia, adanya bimbingan dari komunitas usAHA dengan bergerak menjual produk secara daring melalui media sosial maupun aplikasi pesan WhatsApp, mampu meningkatkan penjualan produk, meskipun tidak sebesar penjualan sebelum pandemi.

Penjualan produk olahan susu, kata dia, mulai ramai sejak diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang melonggarkan aturan aktivitas masyarakat maupun berjualan.

"Sekarang toko oleh-oleh itu lagi bagus-bagusnya, karena pelonggaran PPKM, pariwisata udah hidup lagi, jadinya jualan juga bisa nafas lagi," kata Ade.

Ia menambahkan usahanya akan terus ditingkatkan dengan bergabung bersama komunitas UMKM usAHA binaan Partai Golkar. Yang, memberikan pelatihan wirausaha seperti pengembangan usaha maupun promosi produk. (Ant) 

Produk yang dijualnya pun kini memiliki pasar nasional, tidak lagi hanya lokal di daerah Tasikmalaya.

"Semenjak dipromosiin itu, jadi banyak yang order, ada dari Garut, Bandung, Jakarta, Bekasi, itu mereka beli dari Instagram semua, beda banget waktu sebelum dipromosiin," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya