Emiten CPO Teladan Prima Agro Go Publik April, Ini yang Ditawarkan

Suasana di lantai Bursa Efek Indonesia saat IHSG di kisaran level 6.200 (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Usai Paparan Publik, pada 18 Maret 2022 lalu, PT Teladan Prima Agro Tbk (TPA), dengan ticker TLDN, siap melangkah maju untuk listing di lantai Bursa Efek Indonesia. Listing akan dilakukan sekitar awal April mendatang.

Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 72 Miliar pada 2023, Kredit Naik 38 Persen

Perlu diketahui, calon emiten CPO ini memiliki luasan konsesi perusahaan yang terletak di Kalimantan Timur, dengan total lebih dari 60.000 hektare. Sehingga, memberikan nilai tambah tersendiri bagi TPA, di mana pengelolaan usaha secara efisien dapat dilakukan di satu wilayah yang terpadu. 

Direktur Utama TPA, Wishnu Wardhana, mengungkapkan sentralisasi usaha ini memberikan manajeman kemampuan berfokus pada seluruh aspek pengelolaan mulai dari produksi dan pengolahan kelapa sawit, operasional usaha, hingga penerapan program keberlanjutan yang inovatif dan membawa dampak positif langsung bagi masyarakat setempat.

Pendiri GoTo Andre Soelistyo Lepas Jabatan Komisaris

Baca juga: Jokowi Ancam Reshuffle Menteri yang Doyan Belanja Impor

TPA dikelola oleh tim eksekutif yang berpengalaman luas di sektor usaha kelapa sawit. Dengan rekam jejak puluhan tahun, tim manajemen TPA sangat memahami pengelolaan siklus penanaman yang membuat produktivitas puncak TPA menjangkau jauh ke masa depan.

OJK Izinkan BPR dan BPRS Melantai di Bursa, Begini Syaratnya

Antara 2018-2020, volume penjualan minyak sawit mentah TPA meningkat pada tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) selama rentang periode tersebut sebesar 13,2 persen, sehingga menghasilkan CAGR pendapatan 18,6 persen. Yield produksi TBS Inti TPA mencapai 21,4 ton per hektare pada 2020.

Untuk menunjukkan kualitas operasi usahanya, TPA telah mengembangkan perangkat pengumpulan data, pemantauan, serta pelaporan, terkait aspek ekonomi, lingkungan, sosial, tata kelola (EESG) berbasis digital, yaitu TLDN Green Metrics (TGM). 

Wishnu mengatakan, perangkat ini membantu manajemen dalam pengambilan keputusan operasional serta melandasi langkah aksi korporasi yang berorientasi pada teknologi modern yang transparan dan progresif. 

Dengan implementasi TGM ini, TPA dapat melakukan transformasi visi dan kebijakannya menjadi hasil-hasil empiris yang terukur dan dapat diverifikasi pada semua aspek pengelolaan keberlanjutan. 

Sorot Kelapa Sawit - Kebun - Perkebunan - Lahan - Hutan

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Perangkat ini memungkinkan manajemen untuk secara efektif menganalisis dan memeriksa data EESG di seluruh perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada operasinya. 

Salah satu contoh paling komprehensif dari pertanian berbasis digital, yang mampu diolah TGM, adalah penggabungan Big Data dari sekitar 30 data points dengan lebih dari 1 juta data yang mencakup analisa historis dan digunakan manajemen dalam pertimbangan pengambilan keputusan serta prediksi atas situasi lapangan kedepannya.

“TPA menawarkan investasi menarik bagi investor jangka panjang melalui saham yang kami tawarkan di Bursa Efek Indonesia. TPA pada tahun ini dan tahun depan memiliki tiga agenda bisnis penting secara berkelanjutan, diantaranya pengembangan biogas power plant, pembangunan dan pengembangan pabrik crude palm kernel oil (CPKO) serta penambahan lahan melalui akuisisi inorganic,” ujar Wishnu dalam keterangannya, dikutip Jumat 25 Maret 2022. 

Sejalan dengan visi untuk menjadi perusahaan agribisnis berkelas dunia, yang telah beroperasi sejak 2004, TPA siap melangkah maju sebagai perusahaan terbuka yang modern.

"TPA ingin menjadi perusahaan progresif, memberi nilai tinggi bagi seluruh pemangku kepentingan, serta menjadi ‘teladan’ di industri kelapa sawit Tanah air dan kawasan regional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya