Incar Dua Peluang Bisnis Ini, BSI Coba Buka Kantor di Dubai

Logo Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Bisnis – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) makin fokus menggarap pasar keuangan di Dubai, sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Hal itu seiring penguatan kerja sama oleh pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), sebagai hasil dari kunjungan Presiden Joko Widodo pada Jumat pekan lalu.

Pengembang Perumahan di Dubai Beri Perbaikan Rumah Gratis Setelah Banjir Bandang

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, UEA khususnya Dubai adalah pusat ekonomi Islam dan investor keuangan syariah dunia. Sehingga, akan banyak potensi ekonomi syariah yang dapat dioptimalkan, setelah BSI Representative Office Dubai hadir di Dubai International Financial Centre (DIFC).

"UAE adalah pusat ekonomi syariah atau keuangan Islam dunia. Tentu potensi pasar yang dapat BSI optimalkan sangat besar di Dubai. Hadirnya kami di Dubai pun akan menjadi penghubung perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia," kata Hery dalam keterangannya, Selasa 5 Juli 2022.

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Baca juga: Penampakan Progres Konstruksi Jalan Tol yang Dibuat PUPR dari Bambu

Hery menambahkan, dalam jangka pendek maupun menengah, BSI belum memiliki rancana ekspansi ke negara-negara lain. Karena, perseroan akan focus memaksimalkan potensi keuangan syariah global di sana, untuk mewujudkan BSI sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.

Viral! Rumah Mewah Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Seperti Istana Pangeran Dubai

Secara bisnis, semakin fokusnya BSI menggarap pasar keuangan syariah global di Dubai memiliki alasan kuat. Dubai adalah basis investor di Timur Tengah. Di mana, pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai.

"Bahkan, sekitar 30 persen investor global sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah," ujarnya.

Kawasan Timur Tengah pun diakui Hery menawarkan potensi bisnis yang sangat besar. Dari sisi perdagangan, Indonesia memiliki volume yang signifikan dengan UEA. Nilai perdagangan Indonesia-UEA pada 2021 mencapai US$4 miliar, meningkat 37,88 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar US$2,9 miliar.

Gedung Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Photo :
  • Pixabay
 

"Tentunya nilai ekonomi itu berpotensi terus bertumbuh ke depan seiring penguatan kerja sama Indonesia-UEA," kata Hery.

Selain itu, potensi lainnya adalah dari segi diaspora Indonesia, di mana terdapat 1 juta warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di kawasan Timur Tengah sebagai tenaga migran.

"Pada pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi kantor BSI di DIFC, Dubai, dan mengatakan kehadiran BSI di UEA tak hanya untuk menjangkau pasar global, melainkan juga melayani kebutuhan perbankan para pekerja migran Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya