Bos BI Tekankan Rupiah Digital Penting Demi Kedaulatan Negara

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA Bisnis – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan perlunya penerbitan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC), yakni Rupiah digital. Sebab, menurut Perry, mata uang merupakan salah satu unsur yang menjadi penopang kedaulatan sebuah negara. Mata uang berkaitan dengan masalah kesejahteraan dari negara itu sendiri.

Moody's Pertahankan Sovereign Credit Rating RI Baa2, Gubernur BI: Bentuk Kepercayaan Internasional

"Tidak ada negara di dunia tanpa kedaulatan mata uang mereka sendiri. Apakah itu Dolar AS, Euro, Yuan China, serta Rupiah," kata Perry di acara '16th Bulletin of Monetary Economics and Banking International Confrence and Call for Papers 2022', Kamis 25 Agustus 2022.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar
Kantor Pusat BI Pindah ke IKN, Gubernur: Jakarta Tetap Jadi Pusat Operasional 

Perry mengatakan, tidak mungkin sebuah mata uang dikeluarkan oleh pihak swasta. Karena mata uang merupakan salah satu pilar dan unsur kedaulatan sebuah negara, di mana negara mengamanatkan pengelolaannya kepada bank sentral.

"Hal inilah yang melatarbelakangi Bank Indonesia dalam proses penerbitan Rupiah digital. Karena di bawah konstitusi, hanya Bank Indonesia yang diberi mandat untuk mengeluarkan mata uang," ujarnya.

7 Negara yang Tidak Memiliki Angkatan Militer Sama Sekali, Tetap Bisa Jaga Kedaulatan

Perbedaan Rupiah Digital dan Kertas

Uang Rupiah Kertas Emisi 2022

Photo :
  • Youtube Bank Indonesia

Dia pun menjelaskan perbedaan mata uang digital dengan mata uang kertas, atau pun kartu pembayaran. Rupiah digital, lanjut dia, nantinya hanya akan terdapat pada ranah digital saja. Perry mengatakan, pemerintah dan BI sepakat memutuskan bahwa kedaulatan nasional Rupiah digital akan tetap berada di dunia digital, dengan semua keamanan pada platform teknologinya.

"Kami juga sedang mengembangkan apa yang kami sebut 'Khazanah Digital Rupiah' melalui Rupiah digital ini," kata Perry.

Saat ini, lanjut Perry, BI tengah memproses semua aspek yang dibutuhkan dalam pengembangan Rupiah digital. Seperti desain dan fitur keamanan, supaya Rupiah digital bisa menjadi alat pembayaran resmi yang sah dan aman di Indonesia.

"Dan kami akan menggunakannya sebagai referensi, alat tukar, unit akun, dan nilai simpanan semua aset digital. Baik digunakan di perbankan digital, e-commerce, atau bahkan di metaverse.  Itulah Rupiah digital," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya