Ekspansi, Emiten Tambang Ini Gelar Right Issue dan Akuisisi

Ilustrasi investor pasar modal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA Bisnis – Emiten bursa bidang pertambangan granit dan industri migas, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) melakukan ekspansi dengan mengakuisisi PT Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL) dan Karya Abdi Luhur. Keduanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan laut, logistik, dan jasa bongkar muat (stevedoring).

VKTR Cetak Pendapatan Rp 205 Miliar Kuartal I-2024

Direktur Mitra Investindo, Diah Pertiwi Gandhi menjelaskan, para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUSPLB) juga menyetujui upaya MITI untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue).

"MITI akan mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk mengakuisisi Pelayaran Karanan Line dan Karya Abdi Luhur (KAL). Kami masih bahas lagi dengan direksi dan komisaris seputar jumlah yang diperlukan," kata Diah dalam keterangannya, Senin 12 September 2022.

Geopolitik Global Tak Menentu, Bos BNI Pede Ekonomi RI Sehat dan Stabil

Bursa Efek Indonesia / BEI atau Indonesia Stock Exchange / IDX

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Diah berharap, nantinya langkah akuisisi ini akan semakin berdampak positif untuk meningkatkan pendapatan MITI pada 2023 mendatang. Sebab, PSKL menurutnya sudah punya lingkup sejenis dengan MITI. "Jadi sudah existing. Logistik itu key dalam bidang apapun," ujarnya.

Astra International Cetak Laba Bersih Rp 7,46 Triliun di Kuartal I-2024

Diah mengatakan, sektor pelayaran menjadi lingkup potensial bagi MITI. Karena sektor ekspor-impor saat ini tengah digencarkan, terutama setelah pandemi COVID-19 mereda. Perdagangan antarnegara menurutnya juga sedang dimaksimalkan, untuk meningkatkan nilai jual produk Indonesia.

Dari sisi prospek bisnis, lanjut Diah, MITI memiliki kemampuan besar di sektor pelayaran. Melalui PT Wasesa Line (WL), MITI mulai mengembangkan usaha pelayaran domestik pada awal Januari 2021 lalu. Karenanya, MITI berencana melakukan right issue tersebut, untuk mengakuisisi PT Pelayaran Karana Line dan PT Karya Abdi Luhur.

Langkah ini berpotensi menumbuhkan aset sebesar 181,90 persen. Sehingga nilai aset MITI yang tadinya Rp 172,11 miliar akan menembus angka Rp 485,18 miliar. Penambahan pundi-pundi ini semakin memperbesar peluang MITI dalam industri pelayaran dan logistik.

Kinerja, sampai semester I-2022, MITI mencatat bahwa pendapatan tumbuh 54,22 persen menjadi Rp 35,41 miliar. Sedangkan laba bersih tumbuh 30,56 persen menjadi Rp 3,93 miliar. Sementara liabilitas mengalami kenaikan 172,68 persen, dari Rp 31,76 miliar menjadi Rp 86,60 miliar.

"Ekuitas yang awalnya Rp 140,36 miliar kini menjadi Rp 398,58 miliar," ujarnya.

Sebagai informasi, MITI akan mengembangkan kegiatan pada bidang transportasi laut, yang terdiri dari pengangkutan laut, logistik, dan jasa bongkar muat. Hal itu melengkapi kegiatan usaha yang dilakukan entitas anak perseroan, PT Wasesa Line (WL), dalam mengoperasikan dan menyewakan kapal milik sendiri maupun kapal milik pihak ketiga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya