BNI Cetak Laba Bersih Rp 5,33 Triliun pada Kuartal I-2024

[Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dalam konferensi pers Paparan Kinerja Q1-2024 BNI, Senin, 29 April 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat laba bersih Rp 5,33 triliun pada kuartal I-2024.

Gandeng Swiss Re Asia, IFG Perkuat Bisnis Jasindo Jadi Mitra Pengelolaan Manajemen Risiko BUMN

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, capaian itu naik 2,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai Rp 5,22 triliun.

"Kenaikan laba bersih ini didorong oleh beban provisi yang turun 19 persen menjadi Rp 1,7 triliun secara year-on-year (yoy)," kata Royke dalam konferensi pers Paparan Kinerja Q1-2024 BNI, Senin, 29 April 2024.

Emiten Produsen Prochiz Ini Bagikan Dividen Rp 79,5 Miliar, Intip Jadwalnya

Dia mengatakan, BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 695,16 triliun pada kuartal I-2024, atau tumbuh 9,6 persen (yoy). Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 780,23 triliun, atau naik 4,9 persen (yoy).

Gedung BNI

Photo :
  • BNI
Garap EBT dan Perkuat Anak Usaha, BNBR Ungkap Strategi Bisnis di 2024

"Nilai tersebut didorong oleh rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang meningkat 6 persen (yoy) dan deposito naik 2,4 persen (yoy)," ujarnya.

Royke menjelaskan, hal ini membuat rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) naik ke level 89 persen.

"Sementara total aset BNI mencapai Rp 1.066,71 triliun pada kuartal I-2024, atau naik 5,4 persen (yoy)," kata Royke.

Kemudian, Net Interest Margin (NIM) turun ke level 4,0 persen, sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya berada di angka 4,7 persen.

Ilustrasi Kartu Kredit BNI.

Photo :

Namun beban bunga tercatat membengkak, utamanya didorong oleh naiknya biaya dana (cost of funds) sebesar 1,9 persen menjadi 2,8 persen pada kuartal I-2023.

"Dari sisi kualitas aset, rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (Gross) tercatat turun menjadi 2 persen, dibanding kuartal I-2023 yang sebesar 2,8 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya