Jokowi Kaget Hilirisasi Nikel Bikin Ekonomi Maluku Utara Tumbuh 27%

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden.

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, kebijakan larangan ekspor bahan mentah nikel telah berdampak positif pada perekonomian di Maluku Utara. Sebab karena hilirisasi tersebut perekonomian Maluku Utara meroket.

Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi

Jokowi menceritakan, saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Maluku Utara dia terkejut bahwa perekonomian Maluku tumbuh tinggi hingga 27 persen.

"Saya baru saja dari Maluku Utara, saya cek berapa pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara 27 persen dari mana ini saya cek. Bisa angka 27 dari mana, saya awal enggak percaya, setelah saya cek oh benar dulu ekspornya nikel hanya mentahan, sekarang sudah ada industri smelter di sana," kata Jokowi dalam UOB Economic Outlook 2023, Kamis, 29 September 2022.

Soal Peluang Ajak Jokowi Gabung ke PAN, Zulhas Berkelakar: Pak Jokowi Owner 

Presiden Jokowi meresmikan smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry

Photo :
  • Ekon.go.id

Adapun dengan pertumbuhan tersebut Jokowi menekankan, kenapa dia selalu menyampaikan untuk melakukan hilirisasi. "Kenapa berkali kali saya sampaikan hilirisasi karena itu," ucapnya.

Loyalis Jokowi Respons Elite PDIP soal Abuse Of Power: Berlebihan

Sebelumnya, Pemerintah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel berlaku sejak 2 Januari 2020. Hal itu seperti tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Jokowi menyebut, larangan ekspor bahan mentah nikel, dirasakan sangat berdampak bagi Tanah Air. Jokowi mengungkapkan, biasanya apabila nikel diekspor dalam kondisi mentah, Indonesia hanya mendapatkan Rp 15 triliun. Namun jika diolah sendiri bisa mendapatkan Rp 300 triliun.

Smelter nikel milik PT Mega Surya Pertiwi (Harita Group) di pulau Obi.

Photo :
  • VIVA.co.id/Ifan Gusti

Kepala Negara mengatakan, itu baru dari nikel saja. Namun jika bahan mentah lainnya juga diolah terlebih dahulu sebelum diekspor, maka Indonesia akan dapat meningkatkan perekonomian secara signifikan.

"Kita tidak hanya memiliki nikel, kita memiliki tembaga, kita memiliki bauksit, kita memiliki timah, kita memiliki emas, semuanya ada. jangan itu dikirim dalam bentuk raw material lagi, dalam bentuk bahan mentah lagi. Stop," kata Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya