RI Pegang Keketuaan 2023, Airlangga Tegaskan ASEAN Bakal Jadi Jangkar Stabilitas Perekonomian Global
- Dokumen Kemenko Perekonomian
VIVA – Pemerintah Indonesia mendapatkan mandat untuk memegang Chairmanship ASEAN 2023, melalui KTT ASEAN yang digelar di Kamboja pada 13 November 2022 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, guna melaksanakan mandat tersebut, Indonesia pun bakal mengusung tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth' sebagai upaya meresonansi keberhasilan Presidensi G20 Indonesia kemarin.
Hal itu karena nakhoda dan navigasi Presidensi G20 di tengah berbagai situasi tantangan global, telah membuat Indonesia mendapatkan apresiasi dari banyak negara dan membuat kepercayaan mereka akan Indonesia makin tinggi.
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
"Pemerintah juga akan terus mendorong ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai, untuk menjadi jangkar stabilitas perekonomian global," kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis, 5 Januari 2023.
Tema 'ASEAN Matters' terdiri dari tiga elemen penting, yakni penguatan terhadap kapasitas dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, dan sentralitas ASEAN. Sementara 'Epicentrum of Growth' yakni terkait dengan peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia, yang terdiri dari empat elemen penting yakni arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan.
Secara rinci, Indonesia bakal mengangkat tiga isu prioritas bidang ekonomi, yaitu recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability. Nantinya, implementasinya akan diterjemahkan ke dalam 16 Priority Economic Deliverables (PED) selama tahun 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
- VIVA/Anisa Aulia
"Keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penanganan krisis multidimensi, seperti misalnya krisis pangan, energi, dan keuangan," ujar Airlangga.
Selain itu, lanjut Airlangga, Indonesia juga akan memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai, menjunjung tinggi hukum internasional, serta memperkuat kerja sama di dalamnya.
"Sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
