Gelontorkan Capex Rp 6,2 Miliar, Emiten Industri Kimia Ini Pacu Ekspansi Pasar

Gedung IDX, Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta – Emiten bidang industri kimia anorganik gas, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), memastikan telah mengambil sekitar 5 persen dari pasar liquid di Kalimantan timur, dan menyampaikan optimismenya dengan target kinerja di masa depan.

Gubernur BI Ungkap Tujuan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025-2030

Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti mengatakan, optimisme itu juga didukung dengan aksi korporasi sebelumnya, yang telah merambah ke bisnis pasar shipyard dan Petrokimia.

"Saat ini kami telah mengambil 5 persen dari pasar liquid yang ada di Kalimantan timur, dan diestimasikan akan terus meningkat setiap bulannya," kata Rini dalam keterangannya, Rabu, 23 Agustus 2023.

Potensi Besar Ekspor Seafood RI, Aruna Pede Bidik Pasar Global

Dia mengatakan, saat ini SBMA telah mengambil lebih dari 50 persen pasar untuk penjualan tabung di Minerba, lebih dari 40 persen di sektor migas, dan lebih dari 60 persen di bidang Petrokimia.

Sedangkan dari penjualan tipe bulk mencapai 20 persen untuk Shipyard, dan masing-masing 5 persen untuk migas dan Petrokimia. "Dari sini SBMA menargetkan peningkatan untuk penjualan bulk dengan investasi barunya," ujarnya.

Aturan Impor Produk Elektronik Buka Peluang Industri Lokal Jadi Raja di Negeri Sendiri

Gedung IDX, Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)

Photo :
  • vivanews/Andry

Rini menjelaskan, untuk tahun 2023, SBMA telah mengalokasikan belanja modal (capex) hingga Rp 6,2 miliar. Selama 2 tahun terakhir, SBMA telah melakukan pembelian aset mencapai Rp 38 miliar, untuk proyek pengembangan pabrik.

"Di mana Rp 35 miliarnya dialokasikan untuk pengembangan air separation plant, yang sudah beroperasi secara komersial pada tanggal 27 Juni 2023," kata Rini.

Karenanya, Rini menegaskan bahwa pihak perusahaan telah menyadari jika tantangan di masa depan akan selalu ada. Dalam menghadapi perubahan pasar dan dinamika industri, SBMA akan terus berkomitmen untuk tetap beradaptasi dan melihat setiap tantangan sebagai peluang untuk berkembang.

"Rencana perseroan ke depan adalah membuat kontrak jangka panjang untuk pengembangan penjualan liquid, menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang penjualan liquid manufaktur, dan meningkatkan penjualan di Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan untuk semua jenis gas,” ujarnya.

Diketahui, saat ini produksi liquid perseroan telah mencapai kapasitas 50 ton dalam sehari. Namun, produksi dan penjualan mulai terasa di Bulan Juli dan akan nampak di Periode Q3. Proyek ini merupakan realisasi atas penggunaan dana IPO.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya