Milenial Terancam Tak Bisa Punya Rumah, Menteri Basuki Putar Otak Cari Skema Pembiayaan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sumber :
  • Antara

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), mengungkapkan ketimpangan yang dialami oleh generasi milenial. Tingginya biaya hidup dan rendahnya penghasilan dinilai mengancam generasi milenial tidak bisa memiliki hunian.

Rumah dan Sekolah di Tasikmalaya Juga Rusak Akibat Gempa Garut, 13 KK Terdampak

Bahkan, milenial disebut berpotensi menjadi tunawisma. Mereka dinilai bakal kesulitan memiliki hunian pertama baik dalam bentuk rumah tapak maupun apartemen.

Merespons isu tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengaku, saat ini pihaknya sedang berupaya mencari skema pembiayaan perumahan yang tepat bagi generasi milenial, khususnya bagi mereka yang ingin memiliki hunian pertama.

Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar

"Kami sedang mencari rumusan atau skema pembiayaan perumahan yang tepat bagi generasi milenial. Kalau tidak ada skema khusus, maka generasi milenial mengalami kesulitan untuk memiliki rumah layak huni," kata Basuki sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat, 1 September 2023.

Ilustrasi Rumah Idaman Milenial

Photo :
  • ist
Rumah di Jaktim Roboh saat Renovasi, 1 Warga Tewas Tertimpa

Basuki berharap, melalui skema baru nanti, cicilan pembelian rumah bagi kalangan milenial bisa berada di bawah kisaran Rp 3 juta, dengan bunga cicilan yang dapat ditekan di bawah 8 persen.

"Sekarang apakah bunga cicilannya bisa disubsidi oleh pemerintah? Hal ini tentunya sedang dibicarakan antara Kementerian PUPR dengan Kementerian Keuangan," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Dedi Syarif Usman, mengungkapkan dilema yang dialami oleh para generasi milenial, terkait kesulitan memiliki hunian pertama baik dalam bentuk rumah tapak maupun apartemen.

Dia mengatakan, ketimpangan itu antara lain disebabkan oleh tingginya biaya hidup yang harus ditanggung oleh para generasi milenial, berhadapan dengan rendahnya penghasilan yang mampu dihasilkan. Apalagi, Dedi juga menegaskan bahwa kenaikan harga rumah saat ini cenderung bergerak lebih cepat, dibandingkan dengan peningkatan gaji yang bisa didapatkan oleh para generasi milenial tersebut.

"Karenanya, Generasi Milenial ke depan itu (terancam) menjadi tunawisma. Karena gaji yang diterima dengan kewajiban uang muka dan cicilan (membeli rumah) itu memang agak sulit," kata Dedy dalam acara Media Briefing di Kantor Pusat DJKN, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya