IHSG Dibayangi Tekanan, Intip Rekomendasi Saham Hari Ini

Ilustrasi IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta – Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 8 poin atau 0,12 persen di level 6.974, pada pembukaan perdagangan Senin, 18 September 2023.

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

Chief Executive Officer (CEO) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk tertekan pada perdagangan hari ini.

"Hari ini IHSG berpotensi tertekan," kata William dalam riset hariannya, Senin, 11 September 2023.

Aset Kripto Jadi Salah Satu Strategi Pengembangan Ekonomi Digital RI, Ini Penjelasannya

Dia menjelaskan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan pola sideways, dengan potensi tekanan yang masih terlihat.

IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Sri Mulyani: Ekonomi Global Diperkirakan Stagnan

"Momentum koreksi masih dapat terus dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend," ujar William.

Selain itu, lanjut William, kondisi perekonomian nasional juga masih dalam keadaan stabil, di mana hal itu tercermin dari rilis data perekonomian yang telah terlansir.

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

"IHSG diprediksi bergerak dalam level 6.889-7.023," ujarnya.

Selain itu, Dia juga memberikan sejumlah rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni UNVR, KLBF, JSMR, BBCA, PWON, TLKM, TBIG, HMSP, SMRA.

Di dalam negeri, mata investor pada pekan ini tertuju pada arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia pada pekan ini. Sebagai informasi BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20- 21 September untuk menetapkan kebijakan terkait suku bunga acuannya.

Sementara itu, Konsensus memperkirakan BI akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75 persen, yang mana para pelaku pasar bisa mencermati saham-saham emiten yang bergerak di sektor perbankan.

Sedangkan, dari mancanegara, fokus pasar tertuju pada keputusan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang akan diumumkan pada 20 September 2023. Dengan resesi ringan ditambah inflasi inti yang semakin melandai, suku bunga The Fed potensi semakin optimis ditahan.

Dari data, tingkat inflasi tahunan AS meningkat selama dua bulan berturut-turut menjadi 3,7 persen pada Agustus 2023, dari sebelumnya 3,2 persen pada Juli 2023, atau di atas perkiraan pasar sebesar 3,6 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya