Wakil Menteri BUMN Ungkap Rencana Bangun Food Estate dan KEK di Merauke

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo.
Sumber :
  • Dok. BUMN

Jakarta – Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan soal rencana pemerintah akan membangun lumbung pangan atau food estate di Merauke. Menurut dia, pemerintah ingin memiliki lahan khusus untuk swasembada pangan yakni beras dan tebu.

IDSurvey: BUMN Perlu Adaptif Hadapi Gejolak Ekonomi yang Tidak Stabil

“Membangun food estate di Merauke supaya kita bisa punya lahan untuk tebu dan beras. Kita juga harus meningkatkan stok nasional untuk tebu dan impor juga karena memang kondisi di pasar harga gula itu naik signifikan,” kata Kartika di Kompleks Istana Kepresidenan dikutip Rabu, 11 Oktober 2023.

Namun, kata dia, BUMN belum menentukan akan mengurusi apa di lumbung pangan Merauke tersebut. Kemungkinan, lanjut dia, dari PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) akan dilibatkan.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

“Belum (BUMN-nya). Kemungkinan PTPN. Kalau beras kan selalu Bulog. Kalau yang gula di PTPN,” ujarnya.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN), Kartika Wirjoatmodjo.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah
Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Menurut dia, lumbung pangan di Kalimantan Tengah juga dibahas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencananya, kata dia, food estate di Kalimantan Tengah berupa padi dan Merauke itu tebu serta gula.

“Kalau Merauke baru mulai digagas nanti kita akan petakan. Ada 2 juta hektare yang berpotensi tapi kita maunya 200 ribu hektare,” ungkapnya.

Ia menyebut nanti juga akan ada investasi pemerintah, karena akan dibangun kawasan ekonomi khusus (KEK) sehingga infrastrukturnya dibangun menggunakan APBN.

“Untuk jalannya, kita akan tawarkan untuk BUMN dan swasta,” jelas dia.

Maka dari itu, Kartika mengatakan nanti akan ada insentif fiskal bagi investor yang berminat membangun proyek food estate tersebut. Menurut dia, paket insentif ini diberikan setelah proyek ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus. Akan tetapi, lanjut dia, KEK tidak akan menghilangkan program strategis nasional (PSN) yang sedang direncanakan pembangunannya.

“Kalau KEK kan sebenarnya dalam konteks ini kan lebih kepada insentif fiskal, supaya nanti kalau nanti kalau ada orang yang berminat invetasi di sana tentunya ya secara insentif fiskalnya sudah iktu paket KEK. Jadi nanti KEK pangan dan energi. PSN sama KEK dan bisa bergabung dua-duanya. Mungkin kita akan bikin kayak kawasan ya, kayak kawasan industri,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya