4 Tahun Transformasi BUMN, Pelindo Genjot Terobosan Baru untuk Indonesia Maju

SPSL
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL berupaya mendukung Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju dalam mewujudkan integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik.

IDSurvey: BUMN Perlu Adaptif Hadapi Gejolak Ekonomi yang Tidak Stabil

Joko Noerhudha selaku Direktur Utama SPSL memaparkan sejak merger Pelindo dan memasuki tahun ke-4 Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju, Perseroan terus mengalami perbaikan. 

Hal tersebut terlihat dari performa keuangan perseroan yang mampu mencatatakan kenaikan laba usaha di tahun 2023 sebesar 20 persen (YoY). 

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Foto udara kawasan terminal peti kemas di Pelabuhan Pelindo III Cabang Lembar, Lombok Barat, NTB

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

"Capaian ini dapat ditorehkan berkat kerjasama dari semua pihak dalam mewujudkan transformasi secara berkelanjutan. Salah satu fokus SPSL pada tahun 2023 dimulai dari standarisasi layanan operasional, optimalisasi aset, peningkatan kapasitas pegawai, hingga implementasi digital yang dilaksanakan guna mendukung peningkatan kinerja dan kapasitas, sehingga secara bertahap mampu masuk ke dalam ekosistem logistik global,” ujar Joko Noerhudha dalam keterangan rilisnya, pada Rabu, 25 Oktober 2023. 

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Berbagai pembenahan terus dilakukan di lingkungan Pelindo Group guna turut mendukung upaya penurunan biaya logistik nasional. 

Pada klaster logistik dan hinterland development, SPSL melakukan pembenahan yang dimulai dari standarisasi dan sistemisasi lapangan Cargo Consolidation and Distribution Center (CCDC) 100 di Makassar, Gudang CDC Banda di Jakarta, optimalisasi halal logistic dan cold storage di Jakarta yang pada tahun 2023, yang mengalami peningkatan utilisasi hingga 300 persen. 

Joko Noerhudha mengungkapkan, untuk mewujudkan ekosistem logistik yang terintegrasi, SPSL akan terus berbenah dan melakukan penciptaan value di berbagai lini bisnis. 

Pasca merger Pelindo 2 tahun lalu, selain melakukan berbagai upaya untuk menekan biaya logistik, SPSL juga telah melakukan integrasi hinterland ke pelabuhan melalui kerjasama dengan para pelaku industri. 

Hal ini untuk membentuk ekosistem logistik melalui pelayanan transportasi logistik multimoda di Kawasan Sumatera Utara melalui jalur Sei Mangkei – Belawan, Sei Mangkei – Kuala Tanjung dan Kuala Tanjung – Belawan. 

Selain itu, guna mengoptimalkan peran SPSL sebagai sub Holding Logistik dan Hinterland Development, Perseroan tidak hanya berfokus pada pembenahan bisnis logistik, namun juga mengambil peran strategis untuk mendukung pertumbuhan industri. Salah satunya, .elalui integrasi antara pelabuhan dengan kawasan industri, sehingga menciptakan biaya logistik yang lebih efisien. 

Di samping itu, SPS juga telah melakukan percepatan pembangunan kawasan industri Kuala Tanjung di Provinsi Sumatera Utara dengan secara pro aktif melakukan pemasaran guna menangkap peluang investasi dan komersialisasi lahan melalui penjajakan kepada beberapa calon mitra. 

Joko Noerhudha menekankan transformasi di tubuh Perseroan akan terus berlanjut, mengingat saat ini transformasi baru berjalan selama 2 tahun. 

Menurut Joko, transformasi perlu dilakukan dalam jangka waktu panjang untuk membuahkan hasil yang lebih optimal dan menyeluruh. 

Bongkar Muat Pelabuhan BICT Pelindo

Photo :
  • ANTARA Foto/ Ho Arya

Hal ini sejalan dengan blueprint BUMN 2024-2034 yakni BUMN sebagai pelopor green economy, pembangunan infrastruktur yang berskala internasional dan terintegrasi, keberpihakan kepada UMKM, dan mengintegrasikan inovasi dan digitalisasi.

“Transformasi harus terus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan agar dapat mendorong Perseroan dan Indonesia maju."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya