Jalani Arahan Erick Thohir, Peruri Sulap Aset Terbengkalainya Jadi Sumber Cuan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengakui bahwa sampai saat ini masih banyak aset-aset BUMN yang kondisinya tidak terurus dan mangkrak. Sehingga, perlu dilakukan revitalisasi agar lebih memiliki nilai ekonomi, dan bisa memberikan kontribusi berupa keuntungan kepada BUMN yang memiliki aset tersebut.
Dalam upaya melaksanakan arahan Menteri BUMN tersebut, Peruri sebagai BUMN yang memiliki aset bangunan di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan, telah merevitalisasi dan mengomersilkan salah satu asetnya dengan mendirikan kawasan restoran Bali Coffee Club.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya.
- Dokumentasi Peruri.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya menjelaskan, melalui anak perusahaannya yakni Peruri Properti, pihaknya pun menggandeng BVR Group Asia dalam memanfaatkan aset Peruri menjadi restoran Bali Coffee Club tersebut.
Dia berharap, Bali Coffee Club ini nantinya tidak hanya menjadi kawasan kuliner yang otentik, tetapi juga bisa menjadi community destination baru bagi warga Jakarta atau untuk berkumpul bersama keluarga.
"Dengan kesadaran akan kebutuhan lifestyle yang sehat pascapandemi, Bali Coffee Club dapat menjadi tempat ideal untuk berkumpul bersama keluarga dan menciptakan hubungan yang lebih erat dalam suasana yang nyaman," kata Dwina dalam keterangannya, Kamis, 25 Januari 2024.
Komisaris Peruri Properti, Winarsih Budiriani menjelaskan, Bali Coffee Club yang berada di Jalan Lebak Bulus I Nomor 2 Cilandak Barat dan dekat Rumah Sakit Fatmawati ini, telah resmi dibuka pada Selasa, 16 Januari 2024.
"Bali Coffee Club tidak hanya menawarkan pengalaman ngopi yang istimewa, tetapi juga merangkul konsep lifestyle secara menyeluruh," kata Winarsih.
(Foto Ilustrasi) Peruri tunjukkan perangkat pengamanan pada uang kertas rupiah
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
Dia mengatakan, sebagai brand tempat ngopi asal Pulau Dewata, Bali Coffee Club Jakarta bukan hanya sekadar kafe, melainkan sebuah community destination yang menggabungkan harmoni antara konsep modern dan sejarah. Apalagi, bangunan ini dulunya merupakan pusat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Peruri, yang sudah lama idle.
"Bali Coffee Club yang sekarang kita lihat, dulunya adalah tempat Diklat Peruri, namun sudah lama tidak terpakai dan terbengkalai. Berkat program kolaborasi dengan BVR Group Asia, sekarang dapat kita lihat menjadi sesuatu tempat yang indah dan multifungsi," ujarnya.
