Mengapa Perusahaan China Susah Dikenal?

Commercial Bank of China
Sumber :
  • businessinsider.com

VIVAnews- Tumbuh dengan pesat, ekonomi China telah membuat iri dunia, khususnya negara besar yang mengalami stagnasi. Tapi tak semua kemajuan itu bisa dirasakan oleh perusahaan besar di China. Pasalnya mereka dinilai belum membangun reputasi seperti halnya negara Tirai Bambu itu.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

Mengapa kesenjangan itu bisa terjadi?

Seperti yang dilansir Forbes, penyebabnya yaitu banyak perusahaan besar di China dimiliki oleh negara. Berdasarkan laporan Xinhua yang merangkum daftar 500 perusahaan top China, perusahaan milik negara Sinopec Group menempati posisi pertama dalam daftar. Perusahaan ini pada 2010 memiliki pendapatan mencapai 1,97 triliun yuan (US$307,8 miliar) yang kemudian diikuiti oleh perusahaan BUMN yang lain, China National Petroleum Corp dan State Grid Crop dengan pendapatan masing-masing 1,72 triliun yuan dan 1,53 triliun yuan tahun lalu.

Tujuh perusahaan milik negara atau semi BUMN yang lain yaitu The Industrial adan Commercial Bank of China, China Mobile, China Railway Group, China Railway Construction Corp, China Construction Bank, China Life Insurance Co, dan Agricultural Bank of China.

Perusahaan negara itu memiliki kendala untuk meningkatkan reputasi di luar negeri. Hal itu disebabkan, pertama perusahaan BUMN akan semakin sulit mengejar akuisisi di luar negeri, khususnya di Amerika, seperti yang dilakukan Jepang pada 1980. Kedua, BUMN biasanya memiliki peraturan yang ketat dari pemerintah, dan tak jarang perusahaan itu melakukan monopoli dan menikmati keuntungan tinggi. Berdasarkan laporan yang sama, 500 perusahaan tercatat memiliki 2,09 triliun yuan atau naik 38,67 persen selama 2009.

Keuntungan yang tinggi itu nantinya memiliki tekanan untuk melakukan investasi dalam jumlah besar. Hal ini untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan dan produk mereka, seperti halnya yang dilakukan perusahaan Jepang- kebanyakan milik pribadi- pada 1980.

Itu sebabnya perusahaan besar China tak banyak dikenal di Amerika karena kepemilikan negara membatasi kemampuan perusahaan untuk melakukan akuisisi perusahaan asing, dan mengembangkan merk produk dengan nama mereka sendiri. (eh)

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini
Pertandingan Liga1 pekan ke-33, Persis Solo vs Persita Tangerang

Hasil Liga 1: Persis Solo Legowo Akui Kemenangan Tim Tamu Persita Tangerang

Tim tuan rumah, Persis Solo harus mengakui keunggulan tamu mereka, Persita Tangerang dengan skor 1-2 dalam pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Manahan Solo Jumat 26/4

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024