Alasan SBY Angkat Dua Wakil Menteri Keuangan

SBY-Boediono bersama ketua parpol
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan alasan mengapa mengisi dua wakil menteri keuangan di Kementerian Keuangan. Menurut dia, Kementerian Keuangan memiliki beban pekerjaan yang sangat tinggi.

Susunan Pemain Indonesia Vs Hong Kong di Uber Cup 2024

Menteri Keuangan harus mengurus masalah internal seperti pembahasan dan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tak cuma itu, akhir-akhir ini kerja sama negara-negara dalam forum G20, APEC, dan koordinasi tingkat global juga semakin meningkat. "Saya ingin semuanya tertangani dengan baik," kata Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 18 September 2011.

Karena itu, Presiden menambah Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, sehingga wakil menteri menjadi dua. Sebelumnya, SBY sudah menunjuk Anny Ratnawati yang menjabat wakil menteri keuangan sejak Mei 2010. "Mahendra Siregar sebelumnya menjabat Wakil Menteri Perdagangan," ujar SBY.

Mahendra, 47, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986. Sementara itu, gelar master di bidang ekonomi dari Monash University diperolehnya pada 1991.

Kariernya di pemerintahan berawal saat bergabung di Kementerian Luar Negeri pada 1986. Mahendra ditempatkan di posisi penting sebagai Economic Third Secretary Kedutaan Besar Indonesia di London (1992-1995) dan duta informasi Kedutaan Besar Indonesia di Washington DC (1998-2001).

Selanjutnya, ia bergabung dengan Kementerian Koordinator Perekonomian pada 2001, dengan jabatan terakhir sebagai asisten khusus Menteri Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.

Kemudian, Mahendra diangkat sebagai Deputi Menteri Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional pada Mei 2005 oleh Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie. Dia tetap di jabatan itu selama Menteri Koordinator Perekonomian dijabat Boediono (2006-2008) dan Sri Mulyani Indrawati (2008-2009).

Pada September-Desember 2009, dia diangkat sebagai chief executive officer (CEO) dan pimpinan pada Indonesia Eximbank. Mahendra juga tercatat sebagai Komisaris PT Dirgantara Indonesia (2003-2008) dan Komisaris PT Aneka Tambang Tbk (2008-2009).

Selain itu, dia menjadi wakil Indonesia di forum United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) antara 2007-2009. (art)

Bernalar Berdaya

Apakah Sekolah Masih Penting? Apakah Generasi Muda Harus Memiliki Cita-Cita?

Isu penting yang dihadapi anak muda saat ini, termasuk cita-cita dan masa depan, konsistensi dalam mencapai tujuan, pembangunan support system yang efektif.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024