- Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono siang ini, Senin 2 Desember 2012, berdialog dengan para pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dialog itu digelar dalam rangkaian acara pembukaan perdagangan perdana saham di 2012. Pada kesempatan itu, Presiden mengajak para pelaku pasar modal memanfaatkan peringkat layak investasi (investment grade) yang telah diperoleh Indonesia.
Anjuran untuk memanfaatkan kenaikan peringkat investasi itu, disampaikan Yudhoyono dalam menjawab pertanyaan dari Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia, Adi Prayadi. Adi menanyakan apa langkah kongkrit pemerintah setelah memperoleh rating investment grade itu dan apa pula yang sebaiknya dilakukan para pelaku pasar.
"Yang penting setelah pemerintah dan Bank Indonesia menjaga dengan kebijakan moneter dan fiskal, tinggal pelaku ekonomi yang melakukan sesuatu. Kalau tidak, maka kita akan rugi tidak memanfaatkan investment grade," kata SBY.
Menurut presiden, setelah 13 tahun lepas dari tangan Indonesia, pada akhir 2011 lalu RI mendapatkan kembali predikat investment grade. Peringkat itu diperoleh berkat kerja keras dari semua pihak termasuk para pelaku pasar modal. "Ini tidak datang dari langit," kata dia.
Faktor terpenting untuk memanfaatkan investment grade itu, ujar Yudhoyono, adalah kepercayaan yang akan diikuti oleh modal-modal dari luar negeri. Modal inilah yang bisa membuat ekonomi, khususnya bursa saham Indonesia, menjadi lebih stabil, kuat, dan berkelanjutan. "Dengan investment grade ada peluang baru," kata dia.
Untuk itu, lanjut presiden, ekonomi Indonesia yang dinilai bagus itu, harus terus dijaga, apalagi kondisi makro ekonomi dalam posisi yang sehat dan terpercaya. Pemerintah dan Bank Indonesia berjanji akan tetap menjaga kondisi fiskal, ratio utang terhadap PDB, moneter, dan suku bunga. "Semua harus kita jaga," tuturnya.